Pelaku Teror Ancaman Bom di 3 Sekolah Internasional Teridentifikasi, Diduga Berada di Luar Negeri

Polisi telah mengantongi identitas pelaku teror ancaman bom di tiga sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Utara.

Tribunjakarta/Elga Hikari Putra
PELAKU TEROR BOM - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (6/11/2024). Kini Ade yang sudah berpangkat Brigjen namun masih di jabatan yang sama bicara soal terduga pelakuteror bom. 

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengatakan, pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan dan mencari siapa di balik pengirim pesan teror bom tersebut.

"Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif, untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini," ujar Victor.

Pihak Polres Tangsel juga berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan.

Ia mengatakan, pesan ancaman bom dikirim pada pagi hari dan siang hari.

"Pesan tersebut dikirimkan pada pagi hari, namun kemudian di Jakarta Nanyang School itu diketahui pada pagi hari. Untuk di Mentari Intercultural School itu diketahui pada siang hari," ujarnya. 

Kini, pihak kepolisian melakukan pendalaman dan mengejar pengirim pesan.

"Jadi sementara kita dalami sementara kita melakukan langkah-langkah upaya penyelidikan dan adapun dengan kejadian ini kami menyampaikan kepada masyarakat, kami menghimbau juga tentunya kepada pihak sekolah kepada para guru, kepada para siswa bahwa kejadian ini tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar," pungkas Victor.

Pada saat yang bersamaan, sekolah internasional North Jakarta International School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga menerima ancaman teror bom.

Teror bom itu dikirimkan orang tak dikenal (OTK) melalui pesan singkat ke pihak sekolah.

Dalam pesan singkat, pelaku meminta uang tebusan kepada pihak sekolah seraya mengancam akan meledakkan bom jika uang itu tak segera dikirim.

Ancaman ini dikirimkan pelaku ke nomor marketing NJIS sekitar pukul 5.09 WIB, Selasa (7/10/2025) pagi.

Pesan dikirimkan oleh pelaku menggunakan nomor dengan kode telepon internasional Nigeria yang diawali +234.

Adapun isi pesan ancamannya yakni pelaku meminta uang tebusan senilai 30.000 dolar AS agar dikirimkan ke alamat Bitcoin tertentu dan jika tidak, bom akan diledakkan.

Teror bom itu kemudian dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

Polres Metro Jakarta Utara kemudian berkoordinasi dengan tim penjinak bom dari Polda Metro Jaya yang pada Rabu (8/10/2025) langsung melakukan sterilisasi dan penyisiran di sekolah itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved