Cerita Kriminal
Duduk Perkara Pria Tewas di Bojonggede Bogor, Dalih Pelaku Pinjam Rp 4 Juta Buat Persalinan Pacar
Duduk perkara pria AN (25) tewas mengenaskan di rumah Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025). Permintaan pelaku ditolak korban.
Fakta Singkat:
- Tiga pria ditangkap usai membunuh AN (25) di Bojonggede, Bogor.
- Korban dan pelaku baru kenal lewat media sosial.
- Pelaku di bawah pengaruh obat terlarang
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak duduk perkara pria berinisial AN (25) ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah yang terletak di Kampung Panjang, RT/RW 02/17 Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025).
Polisi telah menangkap tiga orang pelaku pembunuhan pria tersebut. Perkara peminjaman uang menjadi motif di balik tewasnya korban.
Satu diantara tersangka berinisial MEO ingin meminjam uang sebesar Rp 4 juta kepada korban.
Dalih pelaku meminjam uang untuk biaya persalinan kekasihnya. Namun, korban menolak permintaan pelaku.
Pelaku tersinggung dan cekcok dengan korban. AN akhirnya dianiaya hingga tewas setelah mencoba melarikan diri dari lokasi kejadian.
Kenalan Via Medsos
Kasatreskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama mengungkapkan pelaku dan korban berkenalan melalui media sosial.
Lalu, keduanya bersepakat untuk bertemu dengan tujuan ngopi bareng di kontrakan salah satu tersangka.
"Sekitar pukul 22.00 korban sampai dan tersangka mengajak korban ke dalam kontrakan tersebut kemudian di sana mereka ngobrol-ngobrol empat orang, korban dan para tersangka," ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor, Rabu (5/11/2025).
Di lokasi tersebut, pelaku mengutarakan niatnya untuk meminjam uang kepada korban.
Namun, penolakan dari korban memicu keributan. Korban berusaha melarikan diri meninggalkan para tersangka di tempat tersebut.
Saat hendak kabur, dua tersangka lainnya MFR (28) dan AS (29) mendorong korban hingga terjatuh dan melakukan penganiayaan bersama-sama.
Korban lalu dianiaya oleh para pelaku menggunakan benda-benda yang ada di tempat kejadian seperti vas, senjata tajam, gitar, hingga kawat bendrat hingga akhirnya tak bernyawa.
"Baru kali itu mereka bertemu, namun di chat ataupun di grup Facebook memang sudah sehari sebelumnya. Ajakan nongkrongnya itu yang menjadi bahan penyidikan kami, intinya mengajak korban untuk nongkrong," katanya
Adapun motif di balik aksi penganiayaan hingga menewaskan seseorang ini adalah karena pelaku ingin menguasai barang berharga milik korban karena terhimpit kebutuhan.
"Yang diambil barang korban adalah HP dan kunci sepeda motor, jadi kita bisa menganggap para tersangka memang berniat untuk mengambil motor korban, namun karena situasi sudah panik, digedor-gedor oleh tetangga hanya kuncinya saja yang diambil, jadi memang ingin menguasai harta benda korban," katanya.
Terpengaruh Obat Terlarang
Selain itu, polisi juga mengungkapkan para pelaku di bawah pengaruh obat-obatan terlarang saat menganiaya korban berinisial AN (25).
Kasatreskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama yang menyebut pelaku mengkonsumsi obat daftar G.
"Dari pengakuan pelaku dan juga ada kita dapatkan di TKP memang pada saat atau sebelum perkelahian pengeroyokan tersebut pelaku mengkonsumsi obat-obatan terlarang," ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Sementara itu, pelaku menganiaya korban menggunakan benda-benda yang ada di dalam kontrakan tersebut.
Mulai dari vas bunga, gitar, pisau, hingga kawat bendrat yang kini dijadikan alat bukti oleh pihak kepolisian.
"Jadi ketiga tersangka ini melakukan penganiayaan kepada korban sehingga korban mengalai luka pendarahan di pelipis sampai dengan di bagian tubuh yaitu di leher korban," ungkapnya.
Atas perbuatanya, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 338 bersama dengan Pasal 170 tentang pembunuhan, serta Pasal 365 Ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
“Kemudian juga Pasal 365 Ayat 3 yaitu pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan meninggalnya korban dengan ancaman hukuman yang sama juga,
Kondisi Korban
Dari hasil visum sementara, korban tewas akibat luka pada bagian leher, kepala, dan dada.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka menjelaskan, saat evakuasi, jasad korban juga dalam keadaan setengah telanjang.
Pengakuan para tersangka, mereka menggunakan celana korban untuk mengelap darah yang berceceran.
“Darah di sekujur tubuh korban karena memang ada luka,” kata Oka dikutip dari TribunnewsDepok, Rabu (5/11/2025).
Oka menjelaskan, korban mengenal ketiga tersangka dari sosial media (sosmed) Facebook.
Korban menemui para tersangka di dunia nyata untuk pertama kali sebelum akhirnya dibunuh.
Temuan Jenazah
Sebelumnya diberitakan penemuan jasad pria bersimbah darah menggegerkan warga Kelurahan Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025).
Kondisi korban setengah telanjang dan hanya mengenakan kaos dalam berwarna putih saat ditemukan di dalam rumah yang terletak di Kampung Panjang, RT/RW 02/17 Desa Rawa Panjang.
Bercak darah yang berceceran terlihat pada lantai rumah tersebut. Identitas korban berinisial AN (25).
Pihak kepolisian telah mengevakuasi jasad korban dengan mobil ambulans.
Warga setempat sempat mendengar keributan dan suara minta tolong dari dalam rumah.
Selain itu, saksi mata melihat dua motor terparkir di depan rumah korban pada Minggu (2/11/2025) sekira pukul 23.30 WIB.
Sedangkan, dua sepeda motor yang ada di dalam rumah tersebut juga sudah diangkut pihak kepolisian menggunakan mobil pikap.
Warga setempat, Delvina Situmorang mengaku, hanya tahu ada keramaian pada pukul 02.00 WIB.
“Cuman pas udah pulang laki saya saya tanya, ada apa sih gitu, terus dibilang itu dibunuh sama temannya gitu,” kata Delvina dikutip dari TribunnewsDepok.com
Menurut Delvina, rumah tempat kejadian perkara jarang ditempati, penghuni tinggal di tempat lain.
Belum diketahui secara pasti apakah korban merupakan pemilik rumah atau orang lain yang sedang berkunjung.
Penjelasan Polisi
Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menjelaskan tubuh korban penuh dengan luka akibat senjata tajam (sajam), terutama pada sekitaran muka korban.
Sebelumnya, warga setempat sempat mendengar keributan dan suara minta tolong dari dalam rumah.
“Saksi mendengar keributan dari dalam rumah korban, sempat terdengar suara minta tolong ampun bang,” kata Made.
Kemudian, pada Senin sekira pukul 00.30 WIB, saksi sudah tak terdengar keributan dan warga sudah berdatangan.
Setelah itu, saksi lainnya masuk ke dalam rumah dan mendobrak pintu, korban sudah tewas bersimbah darah.
“Lalu saksi mengecek nadi leher korban dan sudah tidak ada denyut,” ujarnya.
Berita Terkait
- Baca juga: Mayat Terapis Wanita di Pejaten Jaksel Masih Anak-Anak, Ada Luka di Dagu dan Perut
- Baca juga: Warga Jakbar Heboh, Penemuan Mayat Misterius Mengapung di Kali Picu Rasa Penasaran
- Baca juga: Tertutup Sampah, Mayat Pria Misterius Ditemukan Petugas Kebersihan di Kali Baru Jakarta Timur
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MAYAT-DI-BOJONGGEDE-Garis-polisi-terpasang-di-TKP-penemuan-jasad-bersimbah-darah-di-Bojonggede.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.