Wamenkes Bicara 'Kelurahan Siaga TB' di Kota Tangerang, Ungkap Angka Deteksi Kasus Capai 122 Persen
Wamenkes Benjamin Paulus Octavianus bicara soal program melawan TBC saat kunjungan ke Kota Tangerang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus berbicara soal program Kelurahan Siaga TB yang dijalankan Pemkot Tangerang.
Menurutnya, program tersebut berhasil menggerakkan masyarakat hingga ke tingkat wilayah untuk mempercepat penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis atau TBC.
“Program 104 Kelurahan Siaga TB di Kota Tangerang ini sangat luar biasa. Dinas Kesehatan dan pemerintah kota mampu melakukan skrining secara optimal, sehingga target penemuan kasus TBC di Kota Tangerang mencapai 122 persen — melampaui target nasional sebesar 95 persen dan menjadi capaian tertinggi di Banten. Kami berharap model seperti ini dapat diterapkan di seluruh daerah pada tahun 2026,” ujar Benjamin, dalam kunjungan kerjanya ke Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025),
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada Provinsi Banten dan Kota Tangerang yang mencatat angka penemuan kasus TBC (notifikasi) tertinggi di Indonesia.
“Keberhasilan menangani TBC dimulai dari deteksi dini. Saya mengapresiasi kerja keras jajaran Pemerintah Provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang, karena menemukan kasus TBC bukan hal mudah, apalagi memastikan pengobatannya tuntas. Banten telah menunjukkan komitmen yang luar biasa,” tambah Wamenkes.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh kabupaten/kota di Banten yang terus memperkuat sistem pelaporan dan penelusuran kontak pasien TBC.
“Kami memastikan mekanisme skrining, pelaporan, dan tracing berjalan aktif di seluruh fasilitas kesehatan. Ini adalah hasil kerja nyata para petugas dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan lingkungan,” jelas Gubernur Andra Soni.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menambahkan bahwa keberhasilan program pemberantasan TBC di wilayahnya tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat melalui Kelurahan Siaga TB dan inovasi Ransel TBC.
“Melalui Ransel TBC, masyarakat dapat melakukan skrining mandiri. Kami juga gencar melakukan sosialisasi di sekolah, pasar, hingga lembaga pemasyarakatan. Dengan deteksi dini, penanganan bisa lebih cepat dan pengobatan segera dimulai,” ungkap Sachrudin.
Berdasarkan data tahun 2024, sebanyak 92 % pasien TBC di Kota Tangerang berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan. Capaian ini didukung oleh berbagai inovasi, di antaranya aplikasi Ransel TBC yang memungkinkan masyarakat melakukan skrining mandiri menggunakan alat X-Ray, serta program Kader ASMARA TBC, para kader yang secara aktif mendampingi pasien hingga tuntas menjalani pengobatan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang luput dari deteksi TBC. Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi soal kepedulian antarwarga. Bersama, kami siap menuntaskan TBC dari Kota Tangerang,” tutup Wali Kota Sachrudin.
Berita Terkait
Baca juga: Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak
Baca juga: Kota Tangerang Jadi Tuan Rumah Olimpiade Madrasah Indonesia 2025, Wali Kota: Kami Menyambut Baik
Baca juga: Update Kasus dokter Syahpri Dipaksa Buka Masker Depan Pasien Terindikasi TBC, Belum Ada Tersangka?
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Kota Tangerang Jadi Tuan Rumah Olimpiade Madrasah Indonesia 2025, Wali Kota: Kami Menyambut Baik |
|
|---|
| Puskesmas di Kota Tangerang Kini Layani Konseling Kejiwaan, Wamenkes Minta Daerah Lain Mencontoh |
|
|---|
| Lantik 100 Pejabat Struktural, Wali Kota Tangerang Harap Adaptasi Cepat Demi Pelayanan Masyarakat |
|
|---|
| SOSOK Leony Trio Kwek Kwek Bongkar Anggaran Pemkot Tangsel, Wali Kota: Butuh Penjelasan Enggak? |
|
|---|
| Update Kasus dokter Syahpri Dipaksa Buka Masker Depan Pasien Terindikasi TBC, Belum Ada Tersangka? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.