Pegakuan Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Bully Ke Ibunya Sebelum Meninggal, Ungkap Kejahatan Pelaku
Sebelum meninggal dunia , siswa SMPN 19 Tangerang Selatan beinisial MH (13) ternyata pernah mengutarakan perundungan yang diterimanya ke sang ibu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebelum meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025), siswa SMPN 19 Tangerang Selatan beinisial MH (13) ternyata pernah mengutarakan perundungan yang diterimanya dari R (13).
R adalah teman sekelas MH.
Ditemui awak media di rumahnya, ibunda MH, Noviyanti mengatakan pada 21 Oktober 2025, ia melihat MH kerap menabrak benda di depannya ketika berjalan.
MH awalnya tidak mau bercerita, mengingat kondisi Noviyanti yang tengah sakit gagal ginjal.
Bocah kreatif yang suka membuat mainan dari benda tidak terpakai itu khawatir ibunya sesak napas.
Namun Noviyanti terus mendesak MH, bocah tersebut akhirnya buka suara.
MH mengaku kerap dibully oleh R sejak masa pengenalan sekolah (MPLS), yang terparah pada 20 Oktober 20205, ia mengaku kepalanya dipukul menggunakan kursi besi.
"Kenapa si bang? Saya tanya kan, matanya kayak gitu kalau jalan kejedot mulu, 'Enggak apa-apa ma'," ucap Noviyanti dengan wajah pucat.
"Dia enggak langsung bilang karena hari itu saya juga habis keluar dari ruang ICU, dia takut,"
"Terus akhirnya dia ngaku 'Tapi mama jangan kaget, jangan nyesek, aku dipukul sama temen aku kepalanya, pakai kursi sekolah yang besi',"
"Itu di tanggal 21 dia ngomong sama saya," imbuhnya.
Setelah peristiwa tersebut, kondisi MH terus memburuk.
Noviyanti dan suaminya kemudian melaporkan perundungan yang diterima anaknya ke pihak sekolah.
Pihak sekolah akhirnya mengadakan mediasi antara keluarga MH dan R.
MH lalu dirawat di sebuah rumah sakit di Tangerang Selatan.
Tak kunjung membaik, MH akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November.
Kondisi bocah tersebut terus menurun dan akhirnya masuk ICU pada 11 November.
Menurut Noviyanti dokter kala itu menyebut saraf di kepala anaknya terganggu.
Enam hari menjalani perawatan di ICU, MH meninggal pada Minggu (16/11/2025).
Keluarga Pelaku Lepas Tangan
Pihak keluarga korban sudah bertemu dengan keluarga pelaku.
Kesepakatan sempat didapat bahwa biaya pengobatan korban akan ditanggung.
Namun pada prosesnya, saat MH masih dirawat di RSUP Fatmawati, keluarga pelaku lepas tangan.
"Awalnya pihak pelaku mau tanggung jawab penuh. Tapi waktu korban dibawa ke RS Fatmawati, keluarga pelaku malah lepas tangan, sampai nyuruh orangtua korban cari pinjaman uang sendiri,” kata RF (29), kakak sepupu korban.
Pihak keluarga hanya ingin MH bisa kembali sembuh seperti sedia kala.
“Kondisinya lemah, agak linglung. Sejak Jumat dia sempat pingsan dan belum sadar penuh,” kata dia.
“Yang kami inginkan sekarang cuma kesembuhan adik saya. Itu saja,” harapnya.
Kepala Sekolah SMP tersebut, Firda, membenarkan, pihaknya telah melakukan mediasi pada 22 Oktober 2025. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak disebut sudah mencapai kesepakatan.
“Sudah ada kesepakatan, pihak pelaku bertanggung jawab untuk biaya pengobatan korban,” ujar Firda.
Saksi Sudah Diperiksa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni mengatakan roses hukum sepenuhnya berada di tangan kepolisian.
Beberapa siswa dan guru telah dimintai keterangan untuk mengungkap fakta yang sesungguhnya.
“Hari kemarin sudah ada beberapa siswa yang dimintai keterangan, termasuk juga teman-teman guru,” kata Deden.
Proses pemeriksaan disebut terus berlanjut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.
Oleh karena itu, kasus dugaan bullying yang melibatkan MH dan R sepenuhnya diserahkan ke kepolisian.
“Kami serahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk pembuktian fakta yang sesungguhnya,” ujar dia.
Begitu pula dengan hasil pemeriksaan medis terkait kemungkinan riwayat penyakit MH yang nantinya akan disampaikan oleh polisi.
“Itu nanti dari yang punya kewenangan dan rumah sakit. Kami menunggu dan mengikuti prosesnya,” jelas Deden.
BERITA TERKAIT
-
Baca juga: Sosok Terduga Pelaku Bully Siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, Tertekan dan Mau Masuk Pesantren
-
Baca juga: Siswa SMPN di Tangsel Dibully hingga Meninggal, JPPI Nilai Pemkot Gagal Pastikan Sekolah Aman
-
Baca juga: LPSK Siap Lindungi Keluarga Siswa SMPN 19 Tangsel yang Meninggal Diduga Akibat Dibully
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Sosok Terduga Pelaku Bully Siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, Tertekan dan Mau Masuk Pesantren |
|
|---|
| 5 Fakta Terbaru Siswa SMP di Tangerang Korban Bully, Kelas Dipasang CCTV Usai Korban Meninggal |
|
|---|
| Siswa di Tangsel Dibully hingga Meninggal Dunia, Kadis Pendidikan Ungkap Kondisi Terduga Pelaku |
|
|---|
| Terkuak Motif Pemuda Tusuk Pria di Kramat Jati hingga Tewas, Dipicu Masalah Asmara |
|
|---|
| Siswa SMPN di Tangsel Dibully hingga Meninggal, JPPI Nilai Pemkot Gagal Pastikan Sekolah Aman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/SISWA-SMP-MENINGGAL-DIBULLY.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.