Polisi Dalami Penyokong Dana dan Dalang Penyerangan 6 Polsek di Jakarta Timur
Polisi mendalami ada atau tidaknya provokator dan penyokong dana dalam penyerangan enam Polsek dan Polres saat kericuhan demo di Jaktim.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Polres Metro Jakarta Timur mendalami ada atau tidaknya provokator dan penyokong dana dalam penyerangan enam Polsek dan Polres saat kericuhan demo.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut berdasarkan keterangan para tersangka dan bukti yang ditemukan.
"Kita masih dalami. Untuk keterkaitan satu dengan yang lain kami belum bisa menyampaikan bahwa adanya provokasi dan pendanaan," kata Alfian di Jakarta Timur, Selasa (9/9/2025).
Hingga kini tercatat ada 14 tersangka dalam kasus perusakan enam Polsek dan Polres saat kericuhan, terdiri dari 10 orang dewasa dan empat orang anak di bawah umur berstatus pelajar.
Berdasarkan hasil penyidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur para tersangka memiliki peran berbeda saat kejadian, yakni melakukan perusakan, meracik bom molotov.
Bahkan terdapat tersangka yang berperan mencuri sepeda motor dan perangkat elektronik aset Polsek saat kericuhan, hingga membeli barang curian atau menjadi penadah.
"Tentunya perlu kami dalami dulu semuanya, akan kita kaji, analisa, dan nanti akan kita sampaikan informasi kembali. Untuk petugas yang terluka ada dua di (Polsek) Jatinegara," ujarnya.
Sementara terkait total kerugian materi akibat perusakan, Alfian menuturkan pihaknya tidak dapat memastikan karena hanya melakukan pendataan terhadap aset-aset terdampak.
Baik kerugian akibat kendaraan dinas yang dibakar massa, maupun perusakan kantor enam Polsek dan Polres saat kericuhan demo pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8/2025).
"Kami belum bisa memastikan, tapi kami sudah melaporkan kerusakan-kerusakan kepada Polda, barang-barang inventaris kami. Tapi kami tidak bisa menilai berapa (kerugian)," tuturnya.
Sebelumnya enam Polsek di Jakarta Timur rusak diserang massa pada Jumat (29/8), keenam Polsek tersebut yakni Polsek Jatinegara, Ciracas, Makasar, Matraman, Duren Sawit, dan Cipayung.
Sementara Polsek Pasar Rebo yang sebelumnya dikabarkan diserang massa aksi, kondisinya tidak terdampak kerusakan karena saat kejadian massa dapat dihalau petugas.
Selain enam Polsek dua pos polisi di wilayah Kecamatan Cipayung juga dirusak, satu pos polisi di wilayah Kecamatan Matraman porak poranda dirusak massa saat kericuhan demo.
Polres Metro Jakarta Timur pun tidak luput dari sasaran perusakan, bahkan 14 mobil yang terparkir di depan Polres terdiri dari milik warga dan personel Polri ludes terbakar dalam kejadian.
(Tribun jakarta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.