MBG Makan Korban di Jakarta, Gubernur Pramono Anung Didesak Turun Tangan

DPRD mendorong Gubernur Pramono Anung untuk turun tangan mengatasi marak dugaan siswa keracunan usai menyantap menu MBG.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KERACUNAN MBG - Tampak SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mendorong Gubernur Pramono Anung untuk turun tangan mengatasi marak dugaan siswa keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meski MBG merupakan program pemerintah pusat, namun saat ini sudah banyak siswa-siswa di Jakarta yang turut menjadi korban.

“Kami dari DPRD itu minta supaya Pemerintah Jakarta juga ikut lebih aktif lagi untuk mengawasi, terutama kualitas ya,” ucapnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (2/10/2025).

Marak dugaan siswa keracunan setelah menyentuh MBG terjadi di sejumlah wilayah, tak terkecuali di Jakarta.

Teranyar, ada 20 siswa di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur yang mengalami gejala keracunan usai menyantap menu mie goreng, telur, tahu, oseng sawi, wortel, dan stroberi yang disajikan.

Bahkan lima di antaranya dilaporkan harus dilarikan ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Terkait hal ini, Taufik atau yang akrab Ustaz MTZ mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) untuk turut mengawasi program MBG di sekolah.

Tak hanya itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) juga diminta turut mengawasi penggunaan bahan baku yang digunakan untuk diolah menjadi menu MBG.

“Karena hal ini di sekolah-sekolah mungkin bisa dari Dinas Pendidikan (mengawasi) atau kemudian Dinas Ketahanan Pangan ikut juga berkontribusi mengawasi MBG yang ada di Jakarta,” ujarnya.

Kasus Keracunan MBG di Jakarta

Dugaan kasus keracunan menu MBG sebelumnya juga terjadi di SMAN 15 Jakarta, Tanjung Priok pada Selasa (23/9/2025) kemarin.

Total ada tujuh pelajar yang diduga mengalami keracunan dan tiga di antaranya sampai harus dilarikan ke RSUD Tanjung Priok.

MTZ pun mengaku prihatin dengan maraknya kasus dugaan keracunan akibat program MBG yang terjadi di Jakarta ini.

“Sebenarnya kalau melihat persentasenya ini kecil dibandingkan dengan jumlah dari MBG yang sudah diberikan kepada anak-anak sekolah di Jakarta. Tapi walaupun kecil, ini harus segera diperbaiki,” tuturnya.

Gubernur Pramono Irit Bicara

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung irit bicara meski sudah banyak siswa di ibu kota yang jadi korban keracunan MBG.

Orang nomor satu di Jakarta ini berdalih belum mengetahui pasti detail dari peristiwa yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) tadi itu.

“Saya baru tahu ya, saya baru mendengar sekarang,” ucapnya saat ditemui di Taman Bugar, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kasus dugaan siswa keracunan usai menyantap menu MBG belakangan memang menjadi perhatian publik.

Tak cuma di Jakarta, kasus serupa juga terjadi di daerah lain, seperti di Bandung Barat, Jawa Barat; Kebumen, Jawa Tengah, hingga di Kepulauan Riau.

Gubernur Pramono pun memilih untuk tak banyak berkomentar lantaran belum mendapat laporan terkait peristiwa yang terjadi pagi tadi di SDN Gedong 01, Pasar Rebo, Jakarta Timur itu.

“Kalau saya komentar nanti salah,” kata Pramono.

Ciri-ciri Keracunan 

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang membeberkan, tujuh anak di SMAN 15 Jakarta mengalami gejala kesehatan.

Mereka menunjukkan gejala tertentu seperti mual dan sakit perut.

"Yang didistribusikan ke SMA 15 itu 641 (paket). Kemudian di SPPG, SPPI, SPPI-nya ini, yang kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan," ucap Nanik saat dikonfirmasi awak media, Selasa malam.

Tiga pelajar yang merupakan siswi kelas XII dan siswi kelas X bahkan dilarikan ke RSUD Tanjung Priok. 

"Semua sudah pulang. Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang," kata Nanik.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved