Bamsoet Ditegur Soal Burung Merak, Dinas KPKP Jakarta: Potensi Tularkan Penyakit 

Pemprov DKI menegur politikus Golkar Bambang Soesatyo terkait burung merak yang dibiarkan berkeliaran di sekitar rumahnya.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
BURUNG MERAK BAMSOET - Burung merak peliharaan warga di Jalan Baladewa yang menjadi tontonan warga, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (28/9/2025). Pemprov DKI menegur politikus Golkar Bambang Soesatyo terkait burung merak yang dibiarkan berkeliaran di sekitar rumahnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memberi peringatan keras kepada politikus Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet terkait burung merak peliharaannya yang dibiarkan berkeliaran di sekitar rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Berdasarkan aturan, burung merak memang bukan hewan dilindungi sehingga memungkinkan untuk dipelihara.

“Secara aturan, Perda Nomor 4 Tahun 2007, (burung merak) termasuk kategori unggas hias dan kebetulan tidak dilindungi,” ucap Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok, Sabtu (4/10/2025).

Meski demikian, bukan berarti burung merak tersebut bisa diumbar atau dibiarkan berkeliaran sembarangan.

Sebab, hewan tersebut berpotensi menularkan penyakit ke manusia.

“Kategorinya tidak dilindungi, tapi seharusnya dikurung ya, tidak dibiarkan berkeliaran. Karena ada potensi juga penularan penyakit, seperti flu burung,” ujarnya.

Untuk itu, Dinas KPKP DKI Jakarta sudah memberikan teguran dengan menggunakan pendekatan persuasif.

Pengecekan kesehatan juga dilakukan terhadap burung merak itu guna memastikan kondisinya dalam keadaan baik dan minim potensi menularkan penyakit.

“Kami sudah persuasi kepada beliau, petugas dari Jakarta Timur juga sudah melaksanakan kegiatan sertifikasi kesehatan unggas,” tuturnya.

“Dicek kesehatannya, kemudian kami berikan sertifikat kesehatannya,” tambahnya menjelaskan.

Burung Merak Jadi Tontonan Warga

Rumah di Jalan Baladewa, Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur didatangi warga usai viralnya video burung merak peliharaan yang dibiarkan bebas. 

Warga berbondong-bondong datang untuk menyaksikan secara langsung keindahan burung merak yang biasanya hanya dapat dilihat pada kebun binatang, ataupun video di dunia maya.

Setidaknya ada enam burung merak di lokasi, baik berukuran besar maupun kecil dengan beragam warna yang seluruhnya dibiarkan bebas berkeliaran di area halaman rumah.

Tak jarang mereka juga hinggap berpindah-pindah di bagian atas rumah, lalu kembali turun ke halaman saat penjaga rumah memberikan makanan kepada burung merak itu.

Pengakuan Bamsoet

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku sengaja melepas burung merak peliharaan di rumahnya kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Bamsoet mengatakan burung merak biru atau Merak India yang tidak termasuk satwa dilindungi itu sengaja dilepas karena dia merasa kasihan bila harus ditempatkan dalam kandang.

"Memang saya lepas bebas karena tidak tega dan kasihan kalau dikandangin. Tapi biasanya mainnya hanya di pekarangan belakang dan pekarangan depan saja," kata Bamsoet, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya warga yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Baladewa juga merasa senang dapat menyaksikan burung merak itu dari dekat, sehingga dapat menjadi hiburan.

Mereka bisa melihat langsung burung merak yang dikenal karena keindahan saat mengembangkan ekornya, tidak hanya sekadar menyaksikan di kebun binatang atau pun dunia maya.

"Saya senang, tetangga-tetangga juga senang bisa jadi hiburan karena jinak. Saya pelihara satwa itu sejak 2005. Berizin dari BKSDA dan sudah berkembang biak banyak sekali," ujarnya.

Menurutnya memelihara Merak Biru termasuk keterlibatan nyata dalam upaya pelestarian satwa melalui penangkaran, karena populasi satwa dunia kian terancam punah.

Bamsoet menuturkan berdasar data International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2024 mencatat, lebih dari 42 ribu spesies di seluruh dunia kini masuk kategori terancam punah.

Di Indonesia sendiri tercatat lebih dari 900 jenis satwa kini berstatus terancam punah, mulai dari harimau Sumatra, badak Jawa, hingga berbagai jenis burung endemik Nusantara.

"Memelihara Merak Biru bukan sekedar hobi, tetapi bagian dari kontribusi agar satwa-satwa dunia tidak punah. Kita harus memastikan generasi mendatang bisa menyaksikan keelokan satwa," tuturnya.

Berita Lain

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved