VIRAL Kue Lopis di Jagakarsa Jual 500-an Lonjor Hanya Sekejap, Pembeli Harus Antre sampai Dua Hari

Bagi para pecinta kue tradisional jadul, kue lopis yang ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan harus menjadi daftar menu yang dicoba.

|
Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
LOPIS - Kue lopis yang viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Lopis tersebut terjual ratusan hanya dalam sekejap. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Bagi para pecinta kue tradisional jadul, kue lopis yang ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan harus menjadi daftar menu yang dicoba.

Sebab, setiap harinya, sebuah kios bernama "Waroeng AA*ii" yang berada di Jalan Sirsak, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini menjual ratusan lonjor kue lopis hanya dalam waktu kurang dari dua jam saja.

Bahkan, saking viralnya, saat ini pembeli harus memesan dan menunggu selama dua hari karena panjangnya antrean.

Selain kue lopis yang menjadi primadona, warung ini juga menjual aneka makanan dan kudapan khas Betawi lainnya yakni nasi uduk, gorengan, lontong dan kue apem.

Ditemui di tempatnya berjualan, Dani selaku pemilik usaha "Waroeng AA*ii* menceritakan asal-usul usahanya.

Ternyata ia dan kakaknya menghidupkan kembali usaha mendiang orangtuanya yang sempat "mati obor".

"Orangtua saya dulu jualannya di tahun 90-an  jualannya. Namun tahun 2002 orangtua meninggal. Nah ini usahanya sempat berhenti.

Baru di tahun 2014 saya sama abang saya bangun lagi usaha kue ini.

DANI KOPIS
DANI KOPIS - Dani, penjual kue lopis yang viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Ia menceritakan usaha miliknya kepada TribunJakarta

Dia ngulik-ngulik lagi caranya sambil nginget pas dulu lihat orangtua jualan," kata Dani, Jumat (10/10/2025).

Di awal membuka usaha "Waroeng AA*ii* tak langsung mulus. Dani menceritakan awalnya mereka hanya membuat tiga liter lopis tiap harinya.

Namun seiring waktu, tepatnya sebelum pandemi Covid-19, usaha lopis yang dimulainya mulai banyak dikenal di wilayah Jagakarsa.

"Dari dulu sampai 2020 itu udah ramai. Kita waktu itu sehari udah bisa bikin maksimal 60 liter buat lopisnya," kata Dani.

Viral sampai Antre

Hingga akhirnya usaha lopis ini mendadak viral di media sosial hingga pembelinya tak hanya dari wilayah sekitar Jagakarsa.

Dani menuturkan, usaha lopisnya ini viral sejak sekira tiga bulan terakhir usai diposting di salah satu akun media sosial kewilayahan.

"Mereka datang karena bingung, ini usaha apa ya ko ramai terus, yang beli pada antre. Akhirnya diposting dan alhamdulilah jadi makin ramai," kata Dani.

Kini jumlah produksi lopis di warungnya pun melonjak drastis. Ia memproduksi 138 liter lopis per hari, atau setara 552 lonjor, di mana semuanya ludes sebelum pukul 08.00 pagi.

Adapun satu lonjor lopis dijual Rp 12 ribu. Sedangkan bisa juga beli potongan yakni Rp 5 ribu untuk 4 potong.

Mayoritas pembeli memang sudah merupakan pesanan.

LOPIS VIRAL
LOPIS VIRAL - Proses pembuatan kue lopis yang viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).

Tiap harinya, Dani sengaja membatasi jumlah pesanan hanya 350 lonjor, sementara 150 lonjor sisanya dijual langsung saat pagi hari.

Lapak ini buka mulai pukul 05.00 pagi, dan rata-rata sudah habis sebelum jam 07.30.

"Makanya kalau mau dapat harus antrenya Subuh. Soalnya kita aja terus terang untuk melayani yang mesan itu keteteran," kata Dani.

Ucapan Dani itu memang bukan isapan jempol belaka. Selama TribunJakarta.com berada di warung tersebut, ada lebih dari lima orang yang datang untuk membeli lopis.

Berulangkali Dani menyampaikan permohonan maaf kepada calon pembeli yang datang ke warungnya karena stok lopis dan kue apem harus sistem pre order atau pesan terlebih dahulu.

Banyak dari mereka yang datang adalah pelanggan baru yang penasaran karena lopis buatan Dani viral di media sosial.

"Saya dari Pasar Minggu, tadi muter-muter cari tempatnya. Kirain masih ada, yaudah saya pesen deh tiga lonjor, bisanya diambil hari apa," ujar seorang ibu yang akhirnya memesan lopis karena tak kedapatan untuk beli langsung.

Tak hanya lopis, Dani mengatakan bahwa dagangan lainnya juga ikut kebanjiran pesanan.

"Alhamdulilah yang lain meningkat juga. Untuk nasi uduk kita bikin 5 liter sehari. Kalau untuk gorengan 6 kilo. Nah kalau lontongnya itu 4 liter sehari. Kue apem juga kita musti pesan sama kayak lopis karena laris," tuturnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved