FKG UI Angkat Isu Kesehatan Gigi sebagai Kunci Cegah Stunting, Sasar Perempuan Muda di Manggarai

FKG UI menegaskan bahwa kesehatan gigi dan mulut juga berperan besar dalam membentuk generasi sehat bebas stunting.

|
Istimewa
Kegiatan Pengabdian masyarakat FKG UI Gerakan Bebas Stunting: Membangun Generasi Sehat dengan Pencegahan Sejak Usia Dini melalui Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut di Kelurahan Manggarai, Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Upaya pencegahan stunting tak cukup hanya dengan pemenuhan gizi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menegaskan bahwa kesehatan gigi dan mulut juga berperan besar dalam membentuk generasi sehat bebas stunting.

Masalah rongga mulut seperti sariawan, gigi berlubang, dan gusi bengkak dapat menurunkan nafsu makan dan mengganggu asupan nutrisi, terutama bagi remaja putri dan ibu muda. 

Padahal, dua kelompok ini merupakan penentu kualitas tumbuh kembang anak di masa depan.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Gerakan Bebas Stunting: Membangun Generasi Sehat dengan Pencegahan Sejak Usia Dini melalui Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut” di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, para dosen FKG UI turun langsung memberikan edukasi kepada 60 perempuan usia produktif.

Ketua tim pengabdian masyarakat Departemen Ilmu Penyakit Mulut (IPM) FKG UI, Dr. drg. Indriasti Indah Wardhany, Sp.PM., Subsp.Inf.Im, mengatakan stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga karena rendahnya kesadaran menjaga kesehatan mulut.

“Mulut yang sehat membantu nutrisi tercukupi. Nutrisi yang baik adalah fondasi tumbuh kembang anak,” ujar Indriasti kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

“Remaja putri adalah calon ibu. Jadi, pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan jauh sebelum kehamilan,” lanjutnya.

Melalui kegiatan ini, FKG UI mengenalkan model edukasi sederhana namun terstandar agar perempuan di kawasan padat penduduk dapat menerapkan pola hidup bersih dan menjaga kesehatan gigi secara mandiri.

Menurut Indriasti, kegiatan tersebut tak hanya meningkatkan literasi kesehatan, tetapi juga bisa menjadi contoh kebijakan mikro di tingkat kelurahan untuk menurunkan risiko stunting secara berkelanjutan.

“Kami ingin edukasi ini bisa direplikasi di komunitas lain, karena mencegah stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal menjaga mulut tetap sehat,” tambahnya.

Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Departemen Ilmu Penyakit Mulut (IPM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) sebagai penerima Hibah Pengabdian Masyarakat Dosen UI ini juga didukung oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) UI melibatkan dosen, tenaga lapangan, dan peserta didik Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Penyakit Mulut FKG UI.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved