Kepsek SMAN 1 Cimarga Dibilang Tempramental oleh Guru, Mantan Murid Ungkap Pengalaman Diajar 3 Tahun
Guru di SMAN 1 Cimarga, menyebut Kepala Sekolah, Dini Fitria kerap marah dan emosinya sering meluap. Bagaimana kata mantan murid?
TRIBUNJAKARTA.COM - Salah seorang guru di SMAN 1 Cimarga, menyebut Kepala Sekolah, Dini Fitria kerap marah dan emosinya sering meluap.
Dini Fitria menjadi sorotan setelah menampar siswa kelas XII, yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah pada Jumat (10/10/2025).
Buntut dari peristiwa penamparan itu, 630 siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak melakukan mogok sekolah.
Selain aksi mogok, dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, juga terdapat spanduk bertulisan "kami tidak akan sekolah sebelum kepsek dilengserkan".
Lalu Gubernur Banten, Andra Soni, akhirnya menonaktifkan Dini Fitria dari jabatannya.
Namun pada Rabu (15/10/2025), Andra kembali mengaktifkan Dini Fitria sebagai Kepala SMAN 1 Cimarga.
Di sisi lain, seorang guru menyebut tak hanya kepada siswa, Dini disebut kerap emosi kepada dewan guru-guru.
"Jadi mungkin itu sudah karakternya. Jangankan anak-anak, kita juga kaget dengernya," kata guru tersebut dikutip TribunJakarta.com dari video yang viral.
Menurutnya, kejadian mogok sekolah buntut peristiwa pada Jumat 10 Oktober 2025.
"Kejadian itu akumulatif dari kejadian kemarin ketika anak-anak ditegur di depan siswa yang lain," ujarnya.
Guru tersebut mengatakan pihak sekolah bersama siswa sedang menggelar program Jumat Bersih saat peristiwa itu terjadi.
"Sebentar lagi memang mau beres, biasa anak laki-laki suka duluan ke warung, mungkin Kepsek keliling kebetulan mungkin menemukan siswa yang merokok," kata Guru itu.
"Disitu jangankan anak ketemu Kepsek apalagi ketemu guru juga panik kalau lagi merokok terus dibuang roko pada lari," sambungnya.
Selain itu, guru tersebut mengungkapkan fakta lain yakni banyak para siswa yang kecewa dengan sikap dan perilaku Kepsek tersebut.
"Baru tiga tahun baru jadi Kepsek di sini. Emang Ibu Kepsek kalau marah suka meluap-luap, cuma kalau main tangan baru sekarang," katanya.
Guru berinisial N itu mengakui, bahwa siswa memang dilarang merokok berdasarkan aturan yang ada.
"Kita sepakat bahwa siswa tidak boleh merokok, cuma cara melarangnya saja," katanya.
"Saya juga kalau jadi orang tua siswa, kalau diperlakukan seperti anak saya, saya tidak terima dengan perkataannya."
"Walaupun saya juga guru, saya pernah jadi osis, pernah jadi kesiswaan."
"Tapi dengan seperti itu, pendidiknya keterlaluan. Dan saya juga pernah menindak siswa yang merokok," sambungnya.
Cerita Mantan Murid
Pantauan TribunJakarta.com, di media sosial mantan murid Dini Fitria, bernama Halimah akhirnya muncul dan menyampaikan pemebelaan.
Halimah mengaku menjadi murid Dini Fitria periode tahun 2013-2026.
Kala itu, Dini Fitria belum menjabat sebagai kepala sekolah, melainkan guru mata pelajaran Fisika.
Halimah mejelaskan Dini Fitria adalah guru yang baik.
Ia memang bersikap tegas saat mengajar, namun sesekali masih bisa bercerita dan bercanda dengan murid-muridnya.
"Assalamualaikum, baik langsung saja ya. Pasti kalian tahu kan berita guru yang lagi viral sekarang di Leba, Banten itu, bukan bermaksud apa-apa, aku cuma mau cerita aja pengalaman aku, kebetulan aku adalah salah satu murid Bu Dini di sekolah dulu ya, bukan sekolah beliau yang sekarang," ucap Halimah, dikutip TribunJakarta.com dari Instagram, pada Kamis (16/10/2025).
"Dari 2013 sampai 2016 saya diajar oleh Bu Dini, dulu Bu Dini itu guru fisika, selama kegiatan belajar mengajar selama 3 tahun itu enggak ada masalah apa-apa ya beliau cukup baik sebagai guru, kami pun sangat segan gitu sama Bu Dini, kebetulan Bu Dini juga termasuk guru yang tegas gitu, tapi tegas dalam berarti bukan yang kaku begitu ya, beliau masih bisa diajak bercanda, beliau masih sempat bercerita sesekali di kegiatan belajar mengajar itu," imbuhnya.
Selama mengajar, Dini Fitria bersikap tegas agar muridnya fokus dengan materi yang disampaikan olehnya.
Halimah merasa hal tersebut bukan masalah, dan merupakan suatu kewajaran.
"Cuma kalo memang sudah waktunya belajar itu kita tuh memang harus fokus gitu, kita memang harus dengerin beliau ngajar gitu, dengerin beliau jelasin dan itu gak masalah gak apa-apa memang harus seperti itu ya kan," kata Halimah.
Dengan viralnya kasus Dini Fitria kini, Halimah mengaku kebingungan.
Ia mempertanyakan alasa mengapa Dini Fitria diperlakukan secara tidak sopan dan tidak dihargai oleh murid-muridnya.
"Aku juga bingung gitu, kenapa Bu Dini diperlakukan seperti itu di sekolahnya yang sekarang ini, kok bisa?," kata Halimah.
"Apalagi beliau sekarang sudah jadi kepala sekolah, kok bisa? Kepala sekolah diperlakukan seperti itu, kok bisa murid-muridnya seperti itu?Kok bisa? Kita sangat hormat sama Bu Dini, sama guru-guru yang lain juga ya,"
"Selayaknya murid terhadap guru ya kan, ya tapi saya juga tidak tahu persis kronologisnya seperti apa, aku cuma menceritakan pengalaman aku saja," imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Halimah beharap Dini Fitria kembali bisa bertugas sebagai kepala sekolah.
Ia juga menyampaikan harapan untuk siswa-siswa di SMAN 1 Cimarga, agar bisa lebih menghargai semua guru termasuk Dini Fitria.
"Harapan aku sih mudah-mudahan masalah ini cepat selesai, Bu Dini bisa tetap bertugas ya," kata Halimah.
"Dan untuk murid-muridnya mudah-mudahan nanti bisa lebih menghormati bukan cuma Bu Dini tapi semua guru dihormati apalagi Bu Dini kepala sekolah," imbuhnya.\
Kembali ke Sekolah
Dini, kembali ke sekolah setelah sempat dinonaktifkan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, pada Kamis (16/10/2025).
Hari pertama ke sekolah, Dini mengaku waswas setelah peristiwa yang membuat namanya viral.
Dia menyebut kejadian itu menjadi pelajaran besar bagi dirinya sekaligus bagi dunia pendidikan, terutama soal batas antara mendisiplinkan dan melakukan kekerasan.
"Saya sudah memaafkan, perasaan waswas masih tetap ada," kata Dini di SMAN 1 Rangkasbitung, Kamis.
Dini mengatakan, setelah peristiwa kemarin, guru kini serba khawatir dalam bersikap.
Mereka takut langkah mendisiplinkan siswa bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan atau mempermalukan.
"Guru sekarang banyak yang takut menegur karena khawatir kena bully atau dilaporkan. Kalau Bapak, Ibu lihat kenapa murid-murid banyak yang gondrong, itu karena guru khawatir kalau dipotong rambutnya malah viral," kata Dini.
Dia menilai, kondisi tersebut berpotensi membuat pendidikan karakter kehilangan rohnya.
Padahal, menurut dia, guru memiliki peran penting dalam menanamkan kejujuran dan kedisiplinan sejak dini.
"Saya marah kemarin bukan karena rokoknya, tetapi karena kebohongannya. Kalau bohong dibiarkan, nanti turunannya bisa mencuri, korupsi, berontak. Maka itu harus dididik sejak dini," kata dia.
BERITA TERKAIT
-
Baca juga: Mantan Murid Ungkap Kebaikan Dini Fitria Kepsek SMAN 1 Cimarga, Beda Jauh dengan Keterangan Guru
-
Baca juga: Dedi Mulyadi Pesan ke Ortu Jika Anak Dihukum Guru, Laporan Kepsek Penampar Siswa Merokok Berlanjut?
-
Baca juga: Siap Dihujat Warganet? Kritik Pengamat, Terungkap Pesan Gubernur ke Kepsek Penampar Siswa Merokok
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Cek Fakta Siswa SMA Merokok dan Angkat Kaki di Samping Guru: Kejadiannya di Makassar, Pelaku Diskors |
|
|---|
| SOSOK Ustaz Lancip Beri Umrah Gratis Kepsek SMAN 1 Cimarga, Pernah Pimpin Sumpah Pocong Arya Wiguna |
|
|---|
| KASUS Kepsek SMAN 1 Cimarga Berakhir, Kini Viral Siswa Merokok di Depan Guru, Ternyata Ini Faktanya |
|
|---|
| Fakta Baru di Balik Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga, Aktivitas Tambang Sekitar Sekolah Jadi Sorotan |
|
|---|
| Sempat Dikecam Rocky Gerung, Kepsek SMAN 1 Cimarga Justru Dapat Kejutan Umrah ke Tanah Suci: All In! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.