Bimtek 600 Penjamah Makanan dari 12 SPPG, BGN Beberkan SOP Jaga Higienitas dan Keamanan Pangan MBG

BGN menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi 600 orang penjamah makanan dari 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG.

Dok. Badan Gizi Nasional
BIMTEK MBG - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi 600 orang penjamah makanan dari 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi 600 orang penjamah makanan dari 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bimtek ini untuk memperkuat kapasitas penjamah makanan dalam menerapkan praktik pengolahan pangan yang aman, bersih, dan bergizi, untuk mendukung kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN Nurjaeni mengatakan, ini dilakukan bersama jajaran Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan keterampilan penjamah makanan.

Dalam kegiatan terbarunya, BGN juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Dengan begitu diharapkan, akan menghasilkan pangan siap saji yang aman dan bergizi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," kata Nurjaeni, Minggu (26/10/2025).

Dalam prosesnya, 600 penjamah makanan diberikan materi utama yang meliputi pembersihan dan sanitasi peralatan, pemeliharaan lingkungan kerja, pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, pengendalian cemaran pangan, higienitas, dan proses produksi pangan siap saji yang aman.

Pembersihan dan Sanitasi Peralatan

Pada kesempatan tersebut, peserta bimtek mendapatkan pelatihan mengenai pemilihan bahan pembersih dan sanitizer yang sesuai standar agar tidak menimbulkan residu berbahaya. 

"Proses pembersihan dijelaskan dalam kegiatan tersenut secara detail, meliputi scraping (mengikis sisa makanan), pencucian dengan deterjen, pembilasan, penyemprotan sanitizer, dan pengeringan peralatan," tuturnya.

Di samping itu, penjamah diajarkan menyimpan peralatan di tempat yang higienis seperti rak dengan jarak aman dari lantai, dinding, maupun langit-langit, untuk menghindari kontaminasi silang.

"Sanitasi rutin pada permukaan kerja dilakukan minimal sebelum dan sesudah proses produksi menggunakan kain lap dan sanitizer berbasis alkohol 70 persen," beber Nurjaeni. 

Pemeliharaan Lingkungan Kerja dan Pengendalian Vektor

Untuk menghasilkan lingkungan yang bersih, penjamah pangan juga diberi pemahaman pentingnya membersihkan dan mensanitasi lingkungan kerja secara berkala meliputi lantai, dinding, ventilasi, jendela, dan fasilitas pendukung seperti toilet serta tempat sampah tertutup yang harus dikosongkan minimal setiap 24 jam. 

Pengendalian vektor penyakit (lalat, kecoa, tikus) dilakukan dengan membatasi akses masuknya lewat perbaikan bangunan, pemasangan kawat kasa, inspeksi tanda-tanda keberadaan hama, dan pembersihan rutin area kerja. 

"Yang pasti, penggunaan pestisida di area pengolahan tidak diperbolehkan, sebagai gantinya digunakan jebakan hama," ujarnya. 

Pengendalian Cemaran Pangan

Para penjamah juga dididik mengenali berbagai jenis cemaran pangan: biologis, kimiawi, dan fisik serta cara menghindarinya.

Kebersihan diri, kebersihan bahan baku, peralatan, dan lingkungan kerja menjadi kunci utama mencegah terjadinya kontaminasi. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved