PKS Minta Gubernur Pramono Tidak Naikkan Tarif Transjakarta Terlalu Tinggi
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli berhadap, kenaikan tarif Transjakarta masih terjangkau
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli berhadap, kenaikan tarif Transjakarta masih terjangkau sehingga tidak membenani masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pria yang akrab sisapa MTZ ini mengatakan, secara pribadi dia tidak ingin tarif Transjakarta mengalami kenaikan.
"Saya pribadi berharap tarif jangan naik dulu, tapi kalau pun naik Rp1.000 atau Rp2.000, semoga masih bisa dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata MTZ, Selasa (4/11/2025).
Politikus PKS itu menekankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Transjakarta harus membuat kajian mendalam sebelum menentukan tarif baru.
"Dari sisi Komisi B sendiri, kami minta agar sebelum memutuskan kenaikan tarif, harus ada kajian matang dulu tentang kemampuan dan kemauan bayar masyarakat," terangnya.
Tak hanya itu, program subsidi khusus untuk 15 golongan juga harus tetap dijalankan meski ada penyesuaian anggaran.
"Tetap akan ada 15 golongan masyarakat yang masuk kategori gratis, mencakup pengguna Transjakarta, MRT, LRT, hingga Mikrotrans," kata MTZ.
Sebelumnya diberitakan, APBD DKI Jakarta 2026 sebelumnya dirancang sebesar Rp95,3 Triliun, kebijakan DBH dipangkas membuat angkanya turun menjadi Rp81,2 Triliun.
Angka Rp81,2 Triliun ini merupakan hasil penyesuaian, beberapa pos anggaran dipangkas demi terpenuhinya program penting lain di Jakarta.
"Dibuat satu penyesuaian dengan kertas kerja dari eksekutif, dari TAPD, tim anggaran pemerintah daerah," kata MTZ.
Komisi B yang bermitra dengan Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta memastikan, subsidi untuk ketiga moda transportasi itu dipangkas.
Subsidi untuk Transjakarta pada 2026 sebesar Rp3,9 triliun, MRT Rp1,6 triliunb dan LRT Rp1,6 triliun.
"Soal subsidi transportasi, angkanya memang berkurang, memang ada pengurangan sekitar Rp500 miliar secara total karena pemerintah juga harus membiayai sektor lain," kata MTZ.
Berita Terkait
- Baca juga: Pemprov DKI Jakarta: Tarif Transjakarta Aman Tahun Ini, Tapi Siap-siap 2026 Bakal Naik!
- Baca juga: Subsidi Transportasi 2026 Dikurangi, Anggota Komisi B DPRD DKI: Tarif Transjakarta Belum Naik
- Baca juga: Subsidi Menyusut, Transjakarta Matangkan Rencana Penyesuaian Tarif Setelah 20 Tahun Tak Pernah Naik
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Pemprov DKI Jakarta: Tarif Transjakarta Aman Tahun Ini, Tapi Siap-siap 2026 Bakal Naik! |
|
|---|
| Subsidi Transportasi Bakal Dipangkas, Pemprov DKI Jakarta: Dialihkan untuk UMKM dan Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Subsidi Transportasi 2026 Dikurangi, Anggota Komisi B DPRD DKI: Tarif Transjakarta Belum Naik |
|
|---|
| Subsidi Menyusut, Transjakarta Matangkan Rencana Penyesuaian Tarif Setelah 20 Tahun Tak Pernah Naik |
|
|---|
| Animo Tinggi, Transjakarta Pertimbangkan Rute Baru Transjakarta ke Ciawi dan Terminal Bubulak Bogor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MTZ-BICARA-TRANSJAKARTA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.