Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Pemprov DKI Terjunkan Psikolog Dampingi Siswa SMAN 72 Pasca Ledakan: Pembelajaran Secara Daring

Pemprov DKI Jakarta terus memberikan perhatian penuh bagi para korban dan warga sekolah SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan.

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
SMAN 72 DARING - Pasca peristiwa ledakan, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menerapkan pembelajaran daring (online) bagi seluruh siswa SMAN 72 Jakarta mulai Senin (10/11/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memberikan perhatian penuh bagi para korban dan warga sekolah SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Berbagai langkah cepat dilakukan agar proses pemulihan, baik fisik maupun psikologis, berjalan optimal.

Hingga Minggu (9/11/2025), tercatat 30 korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Rinciannya, 14 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan satu orang di RS Pertamina Jaya.

Pemprov DKI memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis terbaik serta pemantauan kondisi secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, mengatakan pihaknya akan terus memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, termasuk saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlangsung.

Banyak Dibaca:

“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah,” kata Iin di Jakarta.

Ia menambahkan, Mobil SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) juga telah disiagakan di lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis bagi siswa, guru, dan keluarga terdampak, termasuk warga sekitar yang membutuhkan layanan konseling gratis.

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis serta menurunkan tenaga medis untuk korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan.

Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) guna memastikan ketersediaan tenaga psikolog bagi para korban.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan bahwa lokasi SMAN 72 hingga kini masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian.

Karena itu, kegiatan belajar mengajar akan dilakukan secara daring (online) mulai Senin (10/11/2025), hingga kondisi sekolah dinyatakan aman digunakan kembali.

"Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Nantinya, kelas akan diisi oleh wali kelas dan psikolog, dengan kegiatan seperti olahraga dan seni agar anak-anak bisa pulih dan kembali merasa aman,” kata Nahdiana.

Ia menambahkan, sebelum kegiatan belajar dimulai, pihak sekolah juga akan mengundang orang tua siswa untuk memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama psikolog dan pihak wilayah setempat.

“Saat ini, petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik,” ujarnya.

Berita Terkait

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved