Pedagang Pasar Obat Pramuka Rugi Puluhan Juta Akibat Diintimidasi Mafia Kios untuk Tutup Toko
Para pedagang di Pasar Obat Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur mendapat intimidasi agar tak berdagang.
Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Para pedagang di Pasar Obat Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur mendapat intimidasi agar tak berdagang dari sejumlah orang diduga mafia kios.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah pria meminta seorang pedagang menutup kiosnya di Pasar Obat Pramuka dengan dalih sebagai bentuk solidaritas.
Mereka meminta pedagang agar tidak berjualan dengan alasan menolak proses revitalisasi Pasar Obat Pramuka, dan penyegelan kios dilakukan Pasar Jaya pada Kamis (13/11/2025).
Seorang pedagang berinisial LT (37), mengatakan aksi intimidasi sebagaimana dalam video beredar diduga didalangi mafia kios yang menolak proses revitalisasi Pasar Obat Pramuka.
"Dari kemarin banyak toko dipaksa tutup. Dipaksa sama yang mengaku sebagai perwakilan pedagang. Padahal hari itu kita sedang banyak melayani pesanan," kata LT, Jumat (14/11/2025).
Menurutnya para mafia kios di Pasar Obat Pramuka mengajak pedagang menolak revitalisasi, karena setelah revitalisasi Pasar Jaya akan membatasi hak sewa agar tidak dimonopoli.
Pasalnya selama ini banyak mafia kios yang memiliki hingga lebih dari lima hak sewa kios, mereka mendapat keuntungan dengan menyewakan kios tersebut dengan harga tinggi kepada pihak ketiga.
Akibat aksi intimidasi yang dilakukan para mafia kios, sejumlah pedagang Pasar Obat Pramuka mengaku rugi puluhan juta rupiah karena mereka dipaksa menutup kiosnya dengan alasan solidaritas.
"Pesanan yang masuk tak bisa terlayani dengan baik apalagi semua pedagang diminta tidak berjualan. Gara-gara tutup sampai hari ini kami rugi puluhan juta. Siapa yang tanggungjawab," ujarnya.
LT menuturkan para pedagang sebenarnya ingin membuka kiosnya, namun karena ditekan mafia kios yang sudah puluhan tahun berkuasa di pasar mereka hanya bisa pasrah.
Mengingat praktik mafia kios di Pasar Obat Pramuka sudah berlangsung puluhan tahun, dari total 400 kios yang ada 2024 hak sewa kios di antaranya dikuasai kelompok mafia.
Kini para pedagang hanya bisa pasrah, dan berharap bahwa aksi intimidasi mafia kios yang memaksa mereka menuturkan lapak dagangannya lekas berakhir agar tidak terus merugi.
"Mereka (mafia kios) itu yang menolak revitalisasi (Pasar Obat Pramuka). Kami pedagang mendukung penuh, karena kan ini untuk kebaikan kami ke depannya," tuturnya.
Sebelumnya pedagang di Pasar Obat Pramuka, Matraman, Jakarta Timur mengungkap praktik dugaan mafia kios yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dan merugikan pedagang.
Praktik ini diduga sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, bahkan sejak awal Pasar Obat Pramuka dikenal masyarakat sebagai sentra penjualan obat-obatan dan alat kesehatan di Jakarta.
| Gubernur Pramono Bakal Usut Dugaan Mafia Sewa Kios di Pasar Obat Pramuka |
|
|---|
| Heboh Pelaku Intimidasi Dokter Syahpri Ngaku Keluarga Bupati Muba, Setelah Dicek Ternyata Bohong |
|
|---|
| ASN Pejabat Kecamatan Kalideres Dilaporkan ke Inspektorat, Diduga Intimidasi Menantunya |
|
|---|
| Pedagang Pasar Barito Ngaku Diintimidasi, Diancam Tak Dapat Kios Baru Jika Menolak Tandatangan |
|
|---|
| DPR RI Desak Pemerintah Usut Dugaan Intimidasi Kasus Pengusiran Atlet Disabilitas Kabupaten Bekasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Tampak-depan-gedung-Pasar-Pramuka-di-Kecamatan-Matraman-Jakarta-Timur-Senin-622023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.