2 Pekan Pascaledakan Siswa SMAN 72 Masih Trauma, Pramono: Belum Semua Bisa Hadir Secara Fisik
Dua pekan setelah insiden ledakan yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta, proses belajar mengajar mulai kembali berjalan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Dua pekan setelah insiden ledakan yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta, proses belajar mengajar mulai kembali berjalan.
Namun, belum seluruh siswa berani hadir ke sekolah, sebagian dari mereka masih memilih untuk belajar dari rumah.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan, meski sekolah sudah kembali beroperasi, sebagian siswa masih menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran kondisi psikologis mereka belum pulih.
“Sekarang ini alhamdulillah di SMAN 72 proses belajar-mengajarnya memang sudah berjalan normal, tapi memang belum sepenuhnya semuanya hadir secara fisik,” ucapnya, Selasa (18/11/2025).
“Masih ada beberapa yang kemudian mungkin karena kemarin sempat trauma, luka, dan sebagainya memilih melakukan secara daring,” sambungnya.
Pembelajaran Dilakukan Secara Fleksibel
Pemerintah disebut Pramono, memahami bahwa pemulihan mental pasca-insiden ledakan tak bisa dipaksakan.
Untuk itu, pembelajaran dilakukan secara fleksibel menyesuaikan kesiapan siswa maupun orangtua murid.
“Tetapi secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
69 Persen Siswa Sudah Kembali Bersekolah
Adapun proses pembelajaran secara tatap muka di SMA Negeri 72 Jakarta sudah mulai dilaksanakan sejak Senin (17/11/2025) kemarin.
Pada hari pertama pelaksanaanya, kurang lebih sebanyak 69 persen siswa sudah kembali bersekolah.
“Kemarin yang ikut sekolah di atas 60 persen, kurang lebih 69 persen,” ucap Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025).
Siswa dan Orangtua Diberi Kebebasan
Sebelum menerapkan pembelajaran hybrid, pihak sekolah disebut Chico sudah menyosialisasikannya kepada para orangtua.
Para murid dan orangtua pun diberi kebebasan untuk menentukan apakah akan akan mengikuti pembelajaran di sekolah atau di rumah.
“Kemarin (hari Minggu) sudah diundang untuk (rapat orangtua) daring. Sudah dibilang bahwa pembelajaran bisa luring, bisa daring. Dan yang datang ke sekolah itu 69 persen. Sisanya masih daring, izin sakit,” tuturnya.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Tak Mau Kasus SMAN 72 Terulang, Pramono Siapkan Aturan Baru Persulit Pelajar Akses Konten Kekerasan
- Baca juga: SMAN 72 Mulai Pembelajaran Hybrid, 69 Persen Siswa Sudah Belajar di Sekolah
- Baca juga: Ledakan SMAN 72 Jadi Alarm Serius, Komisi E DPRD DKI Minta Pencegahan Diperketat
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Gubernur-DKI-Jakarta-Pramono-Anung-bungkam-upah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.