Bertaruh Nyawa, Aipda Ependi Terjang Arus Deras Selamatkan Remaja yang Nyaris Tenggelam di Kali Koja
Aksi penyelamatan dramatis dilakukan seorang anggota Polsek Koja di Kali Kresek, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Selasa (18/11/2025).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Aipda Ependi menjelaskan, ia bertindak spontan karena merasa tidak bisa membiarkan korban tenggelam di depan matanya.
Ia mengaku tak memikirkan keselamatannya sendiri dan hanya fokus untuk meraih tubuh korban secepat mungkin.
"Saya nggak habis pikir langsung ikut nyebur untuk menyelamatkan, karena di hadapan saya ini ada anak yang tenggelam ini, kalau saya tidak ikut membantu kalau seandainya sampai terjadi meninggal atau nggak ketemu itu yang saya rasakan pasti akan sangat menyesal," kata Ependi.
Menurutnya, arus kali sangat kuat dan kondisi hujan membuat visibilitas rendah, sehingga proses penyelamatan berlangsung penuh risiko.
Setelah beberapa menit berjuang melawan arus, Aipda Ependi berhasil meraih dan menarik AH ke permukaan air.
"Arus kali lumayan deras, itu masih hujan. Kedalaman air juga pada saat itu lebih dari 2 meter, tanpa peralatan. Spontanitas langsung nyebur ke kali," ucap Ependi.
Dibantu warga sekitar, korban kemudian dievakuasi ke tepi kali dan dibaringkan di pinggir jalan agar dapat bernapas dengan stabil.
Korban langsung dibawa ke RSUD Koja untuk mendapatkan tindakan medis awal karena sempat menelan air dan mengalami syok.
Kondisi korban cepat membaik setelah mendapat perawatan dan telah dipulangkan ke rumahnya.
Sementara itu, ayah korban, Marta, mengaku sempat syok saat mengetahui anaknya dilarikan ke rumah sakit karena hampir tenggelam.
Ia mengaku pulang dari mencari pekerjaan dan mendapati informasi bahwa putranya tengah dirawat karena terseret arus kali.
"Pas tiba-tiba saya pulang habis dari nyari-nyari kerjaan, katanya anak dibawa ke rumah sakit, langsung panik langsung ke rumah sakit," kata Marta.
Menurutnya, sebelum kejadian, putranya AH pamit belajar kelompok bersama empat temannya.
Ia tidak mengetahui kejadian itu secara langsung karena sedang berada di luar rumah untuk mencari pekerjaan.
"Itu anak saya pas lagi belajar kelompok, nah belajar kelompok diajak sama kawannya empat orang. Dia ya mau aja namanya abis belajar kelompok, saya juga nggak tau namanya saya lagi nyari-nyari kerjaan, pas saya pulang taunya keadaannya begini," kata dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/BERTARUH-NYAWA.jpg)