Angin Kencang, 2 Peristiwa Pohon Tumbang di Jakarta: Timpa Atap Lintasan MRT hingga 2 Kendaraan

TRIBUNJAKARTA.COM - Angin kencang yang melanda Jakarta pada Kamis (20/11/2025), menyebabkan dua peristiwa pohon tumbang terjadi di dua lokasi berbeda. 

Sebuah pohon besar menimpa atap lintasan MRT di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sementara kejadian lainnya pohon menimpa dua unit kendaraan, tiang PJU hingga dua unit kendaraan di Jatinegara, Jakarta Timur. 

Pohon Mahoni Laki berukuran besar tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Pohon dengan diameter 3,5 meter itu tumbang sekitar pukul 10.30 WIB.

Lurah Gunung, Elvita Rahmadani Rangkuti, mengatakan pohon tersebut tumbang karena bagian akar yang sudah keropos dimakan rayap.

"Ternyata kalau kita lihat kasat mata kan itu masih sehat ya pohonnya, ternyata di bawah pohonnya itu akarnya sudah keropos di makan rayap ya," kata Elvita kepada wartawan di lokasi.

Elvita mengungkapkan, pohon tersebut diperkirakan telah berusia sekitar 100 tahun.

"100 tahun lebih kalau kata warga tadi. Warga sudah 70 tahun di sini, ini pohon sudah ada," ungkap Lurah.

Pohon yang berada di area Gedung Pusdiklat Kementerian Luar Negeri tersebut tumbang hingga menutup area Jalan Sisingamangaraja arah Senayan.

Pohon yang tumbang terlihat menimpa jalur rel MRT Jakarta hingga atap penutupnya mengalami kerusakan parah.

Berdasarkan keterangan warga, pohon tersebut juga menimpa satu unit mobil. Meski demikian, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Insiden pohon tumbang ini mengakibatkan Jalan Sisingamangaraja lumpuh total dan tak bisa dilewati kendaraan.

Jalur MRT terganggu

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Rendy Primartantyo, mengatakan insiden pohon tumbang mengakibatkan gangguan perjalanan kereta MRT pada rute transisi dari Stasiun Senayan menuju Stasiun ASEAN.

Operasional kereta pun terhenti karena adanya kerusakan struktur lintasan. Selain itu, jaringan listrik juga mengalami gangguan.

"Berdampak pada kerusakan struktur di lintasan dan juga gangguan jaringan listrik yang menyebabkan layanan operasional kereta terhenti," ungkap Rendy.