Soleh Solihun Sentil Mutasi Dadakan Pemprov DKI, Wagub Rano Membantah: Prosesnya Panjang!
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno membantah keras isu yang menyebut perombakan besar-besaran dan pelantikan pejabat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno membantah keras isu yang menyebut perombakan besar-besaran dan pelantikan pejabat yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dilakukan secara mendadak.
Ia menegaskan seluruh proses berlangsung sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan melalui mekanisme yang jelas.“Kalau soal mendadak, enggak mungkin mendadak, karena prosesnya panjang,” ucapnya, Selasa (25/11/2025).
Semua Tahapan Sudah Direncanakan
Pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini bilang, proses seleksi hingga pelantikan telah melewati seluruh tahapan.
Mulai dari evaluasi kinerja, rekomendasi birokrasi, hingga finalisasi administrasi dilakukan secara bertahap sesuai mekanisme dan ketentuan birokrasi.
“Kami selama enam bulan menjadi pimpinan di Jakarta, baru ini terjadi rotasi. Jadi, bikan persiapan pendek,” kata Doel.
Pramono Lantik 2.700 Pejabat Pemprov DKI
Perombakan jabatan besar-besaran dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Total ada 2.700 Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon III dan IV di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang dilantik Pramono.
Pelantikan tersebut dilaksanakan di Balai Kota Jakarta dan dilaksanakan dalam dua gelombang besar.
“Alhamdulillah hari ini saya melantik dan juga mengambil sumpah janji jabatan. Kalau dijumlah hari ini dan dua minggu lalu, jumlah pejabat yang dilantik di Balai Kota atau di DKI Jakarta jumlahnya 2.700 orang,” kata Pramono (19/11/2025).
Diprotes Komedian Soleh Solihun
Perombakan dan pelantikan pejabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta ini disorot komedian Soleh Solihun.
Dalam unggahan di media sosial X pada Kamis (20/11/2025), Soleh menilai mutasi pegawai Pemprov DKI terlalu mendadak karena pegawai baru mengetahui perpindahan mereka pada hari pelantikan.
Dalam unggahannya itu, Soleh minta agar mutasi dilakukan dengan pemberitahuan lebih awal dan memberi waktu transisi.
“Dear Pak @pramonoanung, tolong perbaiki dong sistem rotasi pegawai di Pemprov DKI, terutama antar dinas. Tolong bilang kepada para kepala dinas, jangan mindahin pegawai h-1 pelantikan. Dan pegawai baru tahu dia dipindah kemana di hari H pelantikan," tulis Soleh di akun X miliknya, Kamis (20/11/2025).
Menurutnya, mutasi mendadak ini menyebabkan pegawai kesulitan beradaptasi meski masih bekerja di bawah Pemprov DKI.
“Pak @pramonoanung tolong ingetin juga para kepala dinas, kalau mau mindahin bawahannya minimal ajak ngomong, ada evaluasi kenapa dia dipindah. Pasti ada yang bingung karena tiba-tiba dipindah ke dinas yang tak sesuai dengan kompetensi dan bahkan tak meminta orang itu pindah," kata dia.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Pelantikan Massal di Balai Kota Jakarta, Gubernur Pramono Lantik 1.840 Pejebat Eselon III dan IV
- Baca juga: Pelantikan Pengurus Prakarsa Warga Jakbar, Kenneth DPRD DKI: Wadah Sinergi Kawal Program Gubernur
- Baca juga: Hindari Intervensi, Pramono Anung dan Rano Karno Diminta Pilih Sekda DKI Berdasarkan Rekam Jejak
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/doel-dan-prapanca-persija.jpg)