Viral di Media Sosial
Setelah Jam Richard Mille Rp11,7 Miliar, Kini Tas Branded dan Uang Tunai Sahroni Dikembalikan Warga
Sejumlah barang berharga milik Politikus NasDem, Ahmad Sahroni, yang sempat dijarah massa akhirnya diserahkan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah barang berharga milik Politikus NasDem, Ahmad Sahroni, yang sempat dijarah massa akhirnya diserahkan.
Setelah sebelumnya jam tangan bermerek Richard Mille seharga fantastis Rp 11,7 miliar dikembalikan, kini giliran tas branded dan sejumlah uang tunai yang dikembalikan.
Hal itu terungkap setelah diunggah oleh akun Instagram @jakut_update pada Senin (1/9/2025).
Proses pengembalian barang itu menuai sorotan publik setelah sebelumnya rumah Sahroni habis dikuras oleh massa yang geram dengan pernyataan kontroversialnya.
Barang berharga tersebut kemudian diserahkan di Musala Al-Mutaalim, Tanjung Priok, Jakarta Utara kepada perwakilan Ahmad Sahroni Center (ASC), Tabroni.
Dalam kejadian penggerudukan oleh massa ke rumah Sahroni pada Sabtu (30/8/2025) silam, sejumlah barang berharga Sahroni raib.
Di antaranya jam tangah mewah, perabotan rumah, dokumen pribadi, patung Iron Man hingga barang-barang pribadi milik Politikus NasDem tersebut.
Upaya pengembalian barang berharga itu dinilai sebagai langkah positif untuk meredam kemarahan warga yang geram dengan sikap sejumlah anggota DPR belakangan ini.
Jam Richard Mille dikembalikan
Jam tangan mewah merek Richard Mille seharga miliaran rupiah milik anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, dijarah oleh seorang bocah pada Sabtu (30/82025) sore.
Video bocah tersebut, memamerkan hasil penjarahan jam tangan milik Ahmad Sahroni itu sempat viral di media sosial.
Jam tangan berwarna hitam tersebut, diduga bermerek Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.
Harga jam tangan limited edition itu ditaksir mencapai Rp11,7 miliar.
Segerombolan massa telah merusak dan menjarah rumah Ahmad Sahroni yang terletak di RT 006/004 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu sore.
Pihak Polres Jakarta Utara diketahui telah melakukan penyelidikan terkait kasus penjarahan di rumah politikus partai NasDem ini.
Sementara itu, rumah remaja itu, telah didatangi oleh pihak Ketua RT dan RW setempat, sebagaimana dilihat Tribunnews dari unggahan Instagram @jakut24jam.
Orang tua dari bocah tersebut, telah mengembalikan jam tangan milik Ahmad Sahroni kepada pihak Ketua RT dan RW.
"Proses pengembalian jam mewah Ahmad Sahroni yang bernilai 11 M yang sempat dijarah warga, dikembalikan melalui Bapak Imammudin dan didampingi Ketua RW dan RT," tulis keterangan unggahan itu, dikutip Tribunnews, Senin (1/92025).
Ibunda bocah itu mengaku telah memberi tahu anaknya bahwa jam tangan tersebut, adalah milik Ahmad Sahroni dan harus dikembalikan.
"Saya juga udah bilang sama dia, 'kak ini jam bukan hak kita, kita pulangin, tadi udah ketemu Pak R, Pak RW, ini memang bukan hak kita'," kata ibu tersebut.
Ia sendiri bingung bagaimana cara mengenakan jam tangan seharga Rp11,7 miliar itu.
"Saya waktu pegang jam ini aja saya bingung pakainya gimana ini, namanya juga orang susah," tuturnya.
Berbagai barang berharga di dalam rumah Ahmad Sahroni lenyap setelah dijarah massa.
Ada seorang warga yang mendapat jam tangan, tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.
Warga juga menjarah sebuah piano besar dari dalam rumah Ahmad Sahroni.
Selain itu, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia turut diambil.
Tak berhenti di situ, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.
Barang berharga lain yang berhasil dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, sebuah brankas, hingga kulkas.
Diambil remaja 17 tahun
Adalah Rachmat Hadiwijaya, pemuda 17 tahun yang mengambil jam tangan tersebut dari rumah Ahmad Sahroni.
Setelah video yang memperlihatkan aksinya mengambil jam tangan viral, Rahmat bersama orangtuanya kemudian mendatangi kantor RW 06 Kebong Bawang untuk mengembalikan barang yang dijarahnya itu.
Pengembalian jam tangan disaksikan sejumlah warga dan pengurus wilayah setempat.

Di dalam video itu, ibunda Rachmat mengatakan bahwa ia telah menegur anaknya soal jam tangan itu sebelum akhirnya mengembalikannya.
"Saya sudah bilang (ke anak saya), kak ini bukan hak kita, jadi dikembalikan," ucap ibunda Rachmat.
Jam tangan itupun diserahkan langsung ke pengurus RW setempat.
Ibunda Rachmat juga meminta maaf atas apa yang telah diperbuat anaknya itu.
Bakal tindak tegas penjarah
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo buka suara terkait aksi kerusuhan dan penjarahan di beberapa daerah.
Langkah strategis yang diambil Polri adalah patroli skala besar gabungan TNI-Polri di seluruh Indonesia.
“Perintah Bapak Kapolri, saya instruksikan seluruh Polda dan Polres untuk segera melaksanakan patroli skala besar secara gabungan dengan TNI," kata Dedi Prasetyo, Senin (1/9/2025).
Dedi berujar, operasi patroli skala besar untuk menjamin keamanan masyarakat dari ancaman para perusuh dan pelaku anarkis.
"Kami hadir untuk melindungi setiap jiwa, setiap harta benda, dan setiap fasilitas milik rakyat,” tegas dia.
Komjen Dedi juga menegaskan, tidak ada ruang bagi anarkisme dan vandalisme, termasuk penjarahan rumah pribadi.
"Patroli kami lakukan hingga ke tingkat RT/RW untuk memastikan lingkungan Anda aman."
"Setiap pelaku yang memanfaatkan situasi untuk melakukan kejahatan, seperti penjarahan di rumah pribadi maupun fasilitas umum, akan kami tindak dengan tegas," tegasnya.
Ia mengatakan, pengamanan seluruh Markas Kepolisian dan Asrama Polisi wajib dipertahankan dan diperkuat.
"Jangan sampai simbol negara dan simbol kedaulatan hukum ini disentuh, apalagi didalamnya ada keluarga, tahanan dan barang berbahaya yang tidak boleh jatuh ditangan pelaku kejahatan," paparnya.
Institusi Polri, kata Dedi, merupakan representasi negara dalam menjamin keamanan.
"Kami akan menjaga kewibawaan negara hingga titik darah penghabisan,” tegas Wakapolri melanjutkan perintah Kapolri.
Lebih lanjut, Wakapolri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menjaga lingkungan masing-masing.
“Kami tidak bisa bekerja sendirian, kolaborasi TNI, Polri, dengan dukungan penuh pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama, dan pemuda adalah kunci," ucapnya.
Dedi menilai, masyarakat adalah mata dan telinga kepolisian setiap aktivitas mencurigakan dan setiap potensi gangguan laporkan ke Bhabinkamtibmas, Polsek, atau Polres terdekat.
"Komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat akan memutus mata rantai kejahatan dan menciptakan rasa aman yang kita dambakan,” paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Bocah Penjarah Jam Richard Mille Rp11,7 Miliar di Rumah Ahmad Sahroni, Barang Dikembalikan Ibu.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Kabar Terkini Puluhan Ekor Kucing Milik Uya Kuya Setelah Rumah Dijarah, Sherina Munaf: Sangat Kurus |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Anggota DPR RI yang Dinonaktifkan Karena Ucapan Kontroversial, Terbaru Adies Kadir |
![]() |
---|
Reaksi Salsa Erwina Soal Ahmad Sahroni Dimutasi dari Jabatannya, Anggap Tak Cukup Harusnya Dipecat |
![]() |
---|
Dimutasi dari Jabatan dan Dicari Ferry Irwandi, Viral Foto Diduga Ahmad Sahroni Hendak ke Singapura |
![]() |
---|
Tolak Ajakan Debat, Ahmad Sahroni Ingin Main ke Rumah Keluarga Salsa Erwina Tapi Bantah Intimidasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.