Setelah Kena Kritik Purbaya, Rocky Gerung Ungkap Peran Sang Menkeu Sebagai "Kasir"

Pengamat politik, Rocky Gerung, merespons pidato sang menteri keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa di forum Great Lecture pada Kamis (11/9/2025) silam. 

Kompas.com/Ricky Syahrial dan Dok. LPS
PERAN KASIR - Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai menteri keuangan bukan penggerak utama ekonomi negara, melainkan berperan sebagai "kasir". (Kompas.com/Ricky Syahrial dan Dok. LPS). 

"Pak Menteri Keuangan datang dengan optimisme, sementara publik menerimanya secara pesimis. Ya publik dianggap pesimis tapi mereka pesimis yang rasional, pemerintah optimis tapi optimis yang irrasional," pungkasnya. 

Dikritik Purbaya

Sebelumnya, Purbaya sempat melontarkan kritik kepada Rocky Gerung.

Kritik itu disampaikan Purbaya saat menghadiri acara forum GREAT Lecture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8 persen yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, pada Kamis (11/9/2025).

“Saya mau ngritik pak Rocky Gerung sedikit, dia sering ledekin Jokowi gak ngapa-ngapain," ucap Purbaya Yudhi Sadewa sambal tertawa.

Sambil menunjukan layar di belakangnya, Purbaya Yudhi Sadewa memperlihatkan grafik pertumbahan ekomoni di Indonesia, periode 2006 hingga 2025.

"Ini pak (sambil menunjukkan data sambil tertawa, disambut tepuk tangan audien). Kalau di sana kan (Rocky) yang berkuasa, di sini saya berkuasa,” tambahnya.

Dikatakan Purbaya, peran Jokowi sangat besar dalam menjaga stabilitas ekonomi saat ia masih memerintah.

Ia menjelaskan di tahun 2020 ekomoni Indonesia -15 persen, dan hampir hancur.

Purbaya menyebut kala itu dirinya dipanggil ke Istana untuk ikut mengatasi persoalan tersebut.

Akhirnya pihak istana memaksa uang dari bank central untuk dikeluarkan ke sistem ekomoni.

Di tahun 2021 hingga 2023 perekonomian membaik.

“Jadi ini dipaksa, diintervensi langsung Presiden sampai ke sana (menunuk ke grafik). Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih,” lanjutnya diiringi gelak tawa hadirin.

Namun,pertengahan hingga akhir 2023, kondisi ekonomi kembali menghadapi tantangan.

“Ini yang anda rasakan tahun 2023-2024. Pertengahan sampai akhir itu ekonomi susah lagi," jelasnya.

"Keluarlah istilah Indonesia suram dan lain-lain. Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya,” sambung dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved