Pegawai Shell Jualan Kopi hingga Snack di Pinggir Jalan, Buntut Bahlil 'Paksa' Beli BBM ke Pertamina

Viral pegawai Shell berjualan kopi hingga makanan ringan di pinggir jalan. Hal tersebut terjadi setelaht kosongnya stok BBM non-subsidi.

Tangkapan layar Instagram
PEGAWAI SHELL BERJUALAN - Di media sosial viral pegawai Shell berjualan kopi hingga makanan ringan di pinggir jalan. Hal tersebut terjadi setelah para pegawai Shell tidak lagi melayani pelanggan akibat kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial viral pegawai Shell berjualan kopi hingga makanan ringan di pinggir jalan.

Hal tersebut terjadi setelah para pegawai Shell tidak lagi melayani pelanggan akibat kosongnya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi.

Di salah satu video yang viral, terlihat dua pegawai Shell menawarkan kopi kepada pengguna jalan.

"Apresiasi tinggi buat @Shell Indonesia Official yg berupaya bertahan menginovasikan apapun buat dijual demi menghadapi menerpa badai dunia perbahan bakaran ini. 

Sehat2 semua karyawan BBM swasta di Indonesia

Semoga ada solusi ya, semoga ga ada badai PHK di penghujung 2025 ini," tulis perekam video.

Tak hanya itu di media sosial X juga viral curhatan pegawai Shell.

"Ini kita udah terakhir pak, yang lain udah pada di layoff. Stock impor udah ga akan ada lagi sampe tahun depan. Kalo stock yang di terminal penyimpanan abis, selesai sudah," ujar seorang yang mengaku sebagai pegawai Shell.

Curhatan tersebut menimbulkan anggapan Shell akan melakukan PHK massal.

Shell Buka Suara

Shell Indonesia buka suara terkait kabar bahwa SPBU asal Inggris ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan kondisi kekurangan pasokan BBM.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, perusahaan melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU-nya selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap. 

"Ini termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2025). 

Adapun penyesuaian tim yang bertugas, dalam hal ini mencakup penyesuaian jam kerja, jumlah hari kerja, termasuk merumahkan sejumlah pekerja. 

Penyesuaian itu dilakukan menyesuaikan dengan kegiatan operasional saat ini yang terbatas. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved