Profesor Didik J Rachbini yang Diminta Menkeu Purbaya Belajar Lagi, Riwayat Pendidikannya Mentereng

Nama Profesor Didik J Rachbini mencuat setelah mengkritik kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Kompas.com/Wartakota/Istimewa
SOSOK DIDIK RACHBINI - Nama Profesor Didik J Rachbini mencuat setelah mengkritik kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Didik J Rachbini pernah menjadi penantang Jokowi di Pilkada DKI 2012. 

Setelah mengambil studi S2, ia melanjutkan S3 di tempat yang sama untuk meraih gelar Phd  dan lulus pada tahun 1991.

Pada tahun 1985, ia pernah aktif sebagai peneliti di Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). 

Di LP3ES ini ia tidak hanya pernah menjadi Kepala Program Penelitian, tetapi juga diberi tugas menjadi Wakil Direktur di tahun 1992-1994.

Saat bekerja di LP3ES, ia juga menjalani profesi sebagai dosen di Universitas Nasional dan di tahun 1993 ia juga menjadi dosen Pasca Sarjana Program Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Setelah itu, di tahun 1995, pemilik nama kecil Ahmad Junaidi ini mendirikan  Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang merupakan lembaga riset independen dan otonom. Di sana ia menjabat sebagai direktur hingga tahun 2000.

Tidak hanya di dunia akademis, Prof. Didik juga aktif di beberapa organisasi.

Diantaranya ia pernah menjadi aktivis HMI 1982 hingga 1983.

Ia juga pernah menjadi Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Nasional sejak 1998 hingga 2003. 

Di tahun 1995, ia bergabung menjadi Anggota Majelis Pakar di Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICIM).

Sejak bergabung di sana, tahun 1998 ia dipercaya menjadi Anggota MPR Utusan Golongan. 

Prof. Didik berperan sebagai pendiri dan juga dosen pengajar di Universitas Paramadina Mulya. 

Prof. Didik dipercaya untuk mengemban amanah menjadi Rektor di Universitas Paramadina Mulya di tahun 2021 sebagai pengganiti Rektor sebelumnya almarhum Prof. Firmanzah.

Ia lalu kembali menjabar Rektor Universitas Paramadina periode 2025-2029.

Kritik Purbaya

Awalnya, Didik J Rachbini mengkritik kebijakan Menteri Keuangan Purbaya yang menempatkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke bank BUMN.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved