M Qodari Jabat KSP, Pengamat Ungkit Luka Lama Prabowo: Tidak Seketika Tendang Orang Jokowi

Muhammad Qodari ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Pengamat ungkit luka lama Prabowo. Presiden tidak langsung tendang orang Jokowi.

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN/JEPRIMA
QODARI JABAT KSP - Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkit luka lama Presiden Prabowo Subianto saat memberikan analisanya mengenai penunjukan Muhammad Qodari atau M Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). 

"Nah, ini ini kelebihan Qodari yang mungkin dilihat oleh Prabowo Subianto apa namanya sebagai tokoh politik aktif yang bisa menjembatani peralihan dari era Jokowi kepada era Prabowo," sambung Selamat Ginting

Profil Muhammad Qodari 

Muhammad Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 1973.

Ia dikenal luas sebagai peneliti, akademisi, sekaligus analis politik. 

Dikutip dari Kompas.com, sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Qodari adalah Wakil Kepala Staf Kepresidenan sekaligus menjabat sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi (PHE). 

Qodari menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1992–1997).

Ia kemudian melanjutkan studi magister di University of Essex, Inggris, pada 2001 dengan fokus kajian perilaku politik (political behaviour) dalam konteks psikologi sosial, dan lulus pada 2002. 

Sekembalinya dari Inggris, Qodari bergabung dengan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) sebagai peneliti. 

Pada 2003, ia dipercaya menjadi Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) sekaligus Chief Editor Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine. 

Karier Qodari semakin menanjak setelah menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia pada 2005.

Setahun kemudian, ia mendirikan lembaga survei independen Indo Barometer, yang dikenal aktif melakukan riset sosial-politik di Indonesia. 

Tidak berhenti di situ, Qodari kemudian menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2007.

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024, Qodari tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp261,9 miliar.

Aset terbesar yang dimiliki Qodari datang dari tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan Rp 182 miliar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved