SOSOK Misterius Petinggi Ormas Terdepan Bela Sahara, Nasib Yai Mim Tersudut Tapi Dibela PM Malaysia

Konflik yang terjadi antara Nurul Sahara dengan Yai Mim semakin memanas. Sahara dibela oleh petinggi ormas dan Yai Mim ditawai pindah negara.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase foto tiktok/sahara_vibesssss
SUAMI SAHARA DISOROT - Konflik yang terjadi antara Nurul Sahara dengan Imam Muslimin atau Yai Mim, eks dosen UIN Malang, semakin memanas dan kini menyeret nama seseorang yang mempunyai jabatan penting di sebuah ormas. Nurul Sahara diketahui merupakan istri Mohammad Shofwan pemilik usaha rental mobil dan Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Madas Karangploso. Viral berseteru dengan Yai Mim, eks dosen UIN Malang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Konflik yang terjadi antara Nurul Sahara dengan Imam Muslimin atau Yai Mim, eks dosen UIN Malang, semakin memanas dan kini menyeret nama seseorang yang mempunyai jabatan penting di sebuah ormas.

Sosok misterius yang diketahui sebagai “petinggi ormas terdepan” membela Nurul Sahara berhadapan dengan Yai Mim.

Sementara posisi Yai Mim semakin terdesak dalam pusaran konflik yang terjadi dengan tetangganya itu.

Di sisi lain, Yai Mim kini mendapatkan angin segar setelah mendapatkan pembelaan dari orang penting di Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim, dikabarkan secara khusus menawari Tai Mim untuk pindah warga negara. 

Isu dukungan lintas negara itu semakin menambah panas perdebatan yang terjadi antara dua sosok tersebut yakni Yai Mim vs Nurul Sahara.

Sahara Didukung Petinggi Ormas

Nurul Sahara bisa bernafas lega menghadapi perlawanan Yai Mim karena mendapatkan dukungan dari petinggi organisasi masyarakat (ormas).

Nurul Sahara diketahui merupakan istri Mohammad Shofwan pemilik usaha rental mobil dan Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Madas Karangploso
Nurul Sahara diketahui merupakan istri Mohammad Shofwan pemilik usaha rental mobil dan Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Madas Karangploso (Kolase foto tiktok/sahara_vibesssss/Madas Karangploso/Istimewa)

Muncul dukungan dari petinggi ormas MADAS Karangploso.

Sosok Ketua Ormas MADAS Karangploso, Mohammad Shofwan disebut membantu Sahara saat berseteru dengan Yai Mim.

Selain ketua ormas, Shofwan berstatus sebagai suami dari Nurul Sahara.

Keterlibatan seorang pemimpin ormas dalam kasus ini semakin memanaskan situasi.

Ia juga dikenal sebagai pengusaha dengan nama SAD Sejahtera Tour & Travel, yang beralamat di Perum Joyo Grand Kav Depag III No.48, Merjosari, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur.

Pria asal Madura itu diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) MADAS Karangploso.

Madas merupakan singkatan dari Madura Asli, sebuah organisasi masyarakat yang didirikan sebagai wadah komunitas Madura, baik di kampung halaman maupun di perantauan.

Organisasi ini berdiri dengan tujuan membina, melindungi, dan mensejahterakan masyarakat melalui berbagai program sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

Shofwan menjadi perbincangan panas setelah video dirinya yang dengan nada tinggi mencecar Yai Mim tersebar luas di media sosial.

Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @mohammad_imam_muslimin, Shofwan terlihat berbicara keras kepada Yai Mim.

“Ustaz, Habib, apa siapa sampeyan? Dari tadi saya udah tenang, nggak mau ikut terpancing, cuma kita clear-kan, jelaskan malam ini. Kalau memang ini punya sampeyan, mana sertifikatnya?” ucap Shofwan dalam video tersebut.

Meski dibentak, Yai Mim tetap tenang dan menyatakan siap menunjukkan sertifikat rumah yang dipersoalkan.

"Lalu bagaimana saya mengutarakan uneg-uneg saya sebagai warga. Bagaimana pula saya bisa dapat suatu info dari mereka? Padahal saya rutin membayar iuran RT, tidak pernah terlambat dan selalu saya lebihkan," tulis Yai Mim.

Meski namanya disorot, hingga detik ini belum ada pernyataan resmi baik dari sang suami maupun Ormas MADAS Karangploso untuk mengklarifikasi kasus tersebut.

Sosok Shofwan

CEKCOK DENGAN TETANGGA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim memberikan klarifikasinya terkait berbagai tuduhan dari Sahara yang mengarah kepadanya. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan TikTok Sahara).
CEKCOK DENGAN TETANGGA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim memberikan klarifikasinya terkait berbagai tuduhan dari Sahara yang mengarah kepadanya. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan TikTok Sahara). (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan TikTok Sahara)

Sosok Shofwan menjadi perbincangan panas setelah video dirinya yang dengan nada tinggi mencecar Yai Mim tersebar luas di media sosial.

Sikapnya dalam video tersebut dinilai arogan dan menjadi salah satu pemicu berbaliknya simpati publik ke arah Yai Mim.

Nama Lengkap: Mohammad Shofwan, S.AP

Asal: Madura

Pendidikan: Sarjana Administrasi Publik (S.AP)

Pekerjaan: Pengusaha rental mobil di Malang, S.A.D Sejahtera Global.

Organisasi: Menjabat sebagai Ketua Madas (Madura Asli) DPAC Karangploso.

Instagram: @mohammad_shofwan (pribadi) & @s.a.d_sejahtera_global (bisnis)

Yai Mim Dibela PM Malaysia

Setelah diusir dari lingkungannya, Yai Mim kini mengungkapkan pernyataan mengejutkan. 

Ia mengaku ditawari langsung oleh Perdana Menteri Malaysia saat ini, Datuk Anwar Ibrahim untuk pindah warga negara. 

Namun, Yai Mim menolak penawaran sang perdana menteri.

"Kemarin saya ditawari Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim, 'hei, Yai Mim tinggal sini aja. Ngapain, aku cinta Indonesia'," ujar Yai Mim menirukan percakapannya via sambungan telepon dengan Datuk Anwar seperti dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Kamis (2/10/2025). 

Yai Mim mengaku sering bolak-balik ke Malaysia untuk menghadiri agenda kumpul ulama setiap tahun. 

DITAWARI PINDAH NEGARA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim, mengaku ditawari pindah warga negara oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim setelah dirinya cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden).
DITAWARI PINDAH NEGARA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim, mengaku ditawari pindah warga negara oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim setelah dirinya cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden). (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden)

Dari pertemuan itu, ia biasanya diberikan hadiah oleh para tokoh mulai dari gubernur sampai Perdana Menteri Malaysia

"Saya sering ke Malaysia untuk menemui ada kumpul-kumpul ulama setiap tahun, ada agenda di sana. Biasanya, kami dari raja-raja itu dikasih hadiah termasuk dari Perdana Menterinya. Dari Gubernur Kelantan pasti dikasih," lanjutnya. 

Namun, ia tetap menolak penawaran untuk berpindah menjadi warga negara Malaysia

Alih-alih pindah warga negara, Yai Mim lebih memilih pindah sementara mencari suaka politik ke Australia setelah mendapatkan pengusiran dari warga. 

"Jadi gini, enggak peduli sekarang ini. Pak RT monggo, mau Pak Sofyan disuruh parkir di depan musala, mau parkir di depan rumah monggo, di pinggiran jalan monggo, karena saya sudah diusir dan sebentar lagi saya akan mengurus suaka politik ke Australia," pungkasnya. 

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved