Pengakuan Mengerikan Yai Mim Soal 'Mistis' Bikin Sahara Puas? Akting Stroke & Jungkir Balik di Tanah
Sosok Yai Mim menjadi sorotan setelah muncul pengakuan mengejutkan terkait hal “mistis”. Yai Mim mengaku sempat melakukan aksi tak biasa.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Yai Mim, mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, menjadi sorotan setelah muncul pengakuan mengejutkan terkait hal “mistis”.
Hal mistis ini melibatkan kubu lawannya yakni Nurul Sahara, yang terlibat perseteruan.
Yai Mim mengaku sempat melakukan aksi tak biasa, mulai dari berpura-pura stroke hingga jungkir balik di tanah.
Menurutnya, aksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari “permainan spiritual” untuk menguji kesabaran dan kekuatan batin seseorang.
Pengakuan terbaru Yai Mim ini sontak menghebohkan, apalagi Sahara terlihat seolah menikmati momen tersebut.
Yai Mim Guling-guling di Tanah dan Pura-pura Stroke
Imam Muslimin atau Yai Mim mengungkap alasannya guling-guling di tanah dan pura-pura menderita stroke.
Aksi itu dilakukan Yai Mim setelah terlibat perseteruan dengan tetangganya, Nurul Sahara.

Yai Mim menerangkan, aksinya berguling-guling itu bertujuan untuk memecah emosi lawan.
"Saya guling-guling untuk memecah emosi, kalau saya gak gitu ya dia membunuh saya," kata Yai Mim dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya TV.
"Dengan begitu dia (lawan), "gila, gila, berhasil saya. Drama mempraktikkan teori psikologi," terang Yai Mim.
Kemudian terkait pura-pura stroke, Yai Mim juga memberikan penjelasannya.
Disebutnya, ia sempat mendapat teror santet yang dilakukan orang sebelumnya.
Ia mendapat kiriman galon besar yang berisi kotoran manusia.
"Sepengetahuan saya tentang ilmu persantetan, saya ini juga dukun, jadi juga belajar tentang ilmu santet. Siapa yang tidak suka dengan Yai Mim, ingin Yai Mim nyawanya hilang, dia harus membuang kotoran di situ," beber Yai Mim.
Dengan berpura-pura stroke, ia ingin lawannya, termasuk Sahara merasa puas lantaran apa yang dilakukan berhasil.
"Saya ingin memberikan dia marem (merasa puas) saja. Saya ingin memberikan pelajaran, 'stroke Anda mandhi (mujarabatau ampuh). Dia yakin dengan akting saya itu berhasil," tandasnya.
Serangan Santet
Konflik Yai Mim dengan Nurul Sahara semakin memanas setelah adanya santet yang dilakukan oleh seorang berinisial Y.
Sahara pun merekam aksi Yai Mim saat berguling-guling di tanah dan mengunggahnya di media sosial hingga akhirnya viral.
Yai Mim mengaku, cara itu dilakukan untuk menghindari santet yang dilakukan oleh seorang berinisial Y.
Dari penuturan Yai Mim, Y merupakan pemilik rumah yang disewa oleh Sahara.

Pada 7 September 2025, Y tiba-tiba mendatangi Yai Mim marah-marah, dan menyebut mantan dosen UIN itu tak sopan dengan Sahara.
"Pak Y pemilik rumah yang disewa oleh Mbak Sahara, 'katanya kamu kyai tapi gak sopan dengan anak yang muda, ojo njarak karo aku njupukno lemah punden (jangan bermain-bain dengan saya. Ambilkan tanah punden)," ucap Yai Mim, dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya TV, Minggu (5/10/2025).
Lemah punden merupakan tanah kuburan tertua di desa tersebut.
Di hadapan Uya Kuya, Yai Mim menirukan apa yang dilakukan orang tersebut kepadanya.
Namun, menurut Yai Mim, Y saat melakukan ritual santet salah menyebut nama, bukan Yai Mim melainkan Amin.
"Bilangnya bukan Yai Mim tapi Amin, jadi nyantet tidak dihafalkan alamatnya, mestinya kan dituju 'wong munafik untuk Romo Yai Mim (orang munafik untuk Romo Yai Mim)' baru kenek (baru bisa)," tutur Yai Mim.
Y kemudian mengambil tongkat yang kemudian dipatahkan. Yai Mim yang mengira ia akan dipukul lantas berlari masuk ke dalam rumahnya.
Namun ia dikejar oleh Y dan sejumlah orang, termasuk seterunya, Sahara.
Saat itu, Yai Mim sudah memohon agar Y tidak masuk ke rumahnya. Ia juga meminta maaf atas kesalahannya.
"Tapi dia tetap melakukan (santet) lantai rumah saya dipukul pakai tangan dua, semua dibanting," bebernya.
Selanjutnya, anak Y berlari dan memukul Yai Mim. Pukulan itu mengenai sang kyai yang membuatnya jatuh berguling-guling di lantai.
"Terus anak orang itu lari mukul saya, kena saya jatuh terguling-guling, aku minta dibawa ke rumah sakit aja, maksudnya menghindarlah," paparnya.
Lebih lanjut, Yai Mim menceritakan kejadian sehari sebelumnya, saat pria berinisial R memasang kandang kambing di tanah yang dibeli istrinya. Tanah itu diperuntukkan jalan.
"Kandang kambing itu lagi-lagi di hadapan pintu garasi saya, sehingga kami gak bisa keluar, karena saya lapor Pak RT dihentikan kan, berhenti gak dilanjut," jelasnya.
Keesokan harinya, R ke lokasi tersebut. Di sana Yai Mim menanyakan kelanjutan pembangunan kandang kambing tersebut.
Namun, R justru marah kepada Yai Mim. Setelahnya, Yai Mim sempat berceletuk meminta ilmu dari R.
"Saya minta ilmunya, soalnya sebelumnya saya ditanduk (video saat Yai Mim dipukul dan jatuh berguling-guling di tanah ini kemudian diunggah oleh Sahara ke media sosial)," tandasnya.
Yai Mim Difitnah Sahara
Sebelumnya, Yai Mim sempat menangis karena dituduh melakukan pelecehan seksual oleh Nurul Sahara.
Menurut Yai Mim, tuduhan yang dilontarkan oleh Sahara adalah bohong dan fitnah.
Yai Mim dan Sahara berseteru setelah Sahara mengunggah beberapa video yang bernarasi miring soal Yai Mim, mulai dari penutupan jalan, pelecehan seksual, hingga perusakan mobil rental.
Yai Mim membantah semua tuduhan itu. Ia menegaskan awal mula perseteruan mereka karena Sahara memakirkan mobil rental di depan pagar rumah sehingga dirinya sulit untuk keluar.
"Itu semua bohong dan fitnah (soal tuduhan pelecehan seksual)," kata Yai Mim, dikutip dari YouTube Uya Kuya, Minggu (5/10/2025).
Saudara pendakwah Gus Iqdam itu menegaskan bahwa dirinya adalah seorang hafiz, orang yang hafal Al Quran.
Ia juga mengaku tidak mungking melakukan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan Sahara.
"Saya itu penghafal Al Quran. Saya tidak mungkin melakukan maksiat. Kalau saya melakukan maksiat hilang Al Quran saya," ujar Yai Mim.
Tangis Yai Mim pecah tatkala ia memikirkan nasib para santri dan mahasiswanya setelah dirinya difitnah Sahara melakukan pelecehan seksual.
"Saya punya santri dari Aceh sampai Papua, gimana perasaan mereka kalau kyainya cabul coba. Kalau sampe mereka percaya bagaimana?" ujar Yai Mim.
Ia menceritakan ada dampak besar setelah difitnah soal pencabulan.
"Dampaknya apa? Saya datang ke kelas, tak ada satupun mahasiswa yang datang, saya dosen," kata Yai Mim dengan air mata yang terus mengalir.
"Saya datang, saya WhatsApp tidak ada yang jawab, ternyata apa? Semuanya dihubungi orangtua mereka, jangan mau diajari Yai Mim 'dosen cabul'," lanjutnya.
Saat melihat Yai Mim menangis, Rosida Vignezvari, istri Yai Mim, mencoba untuk menenangkan suaminya dengan mengelus punggung.
Saat ini Yai Mim masih enggan pulang ke rumahnya di Malang. Ia memilih untuk menginap di hotel di Jakarta.
"Ini saya enggak mau pulang ke Malang, saya di Jakarta pindah dari hotel ke hotel, ingin apa? Ingi menghibur diri, sebenarnya uangnya enggak ada," ujar Yai Mim.
"Yang penting aku happy, dari pada pulang saya penat, diancam terus saya," kta dia.
Berita Terkait
- Baca juga: Bawa Konblok, Momen Yai Mim Sarungan Salaman dengan Suami Sahara: Minta Maaf Saya
- Baca juga: Reaksi Cuek Sahara Dihujat Netizen Karena Fitnah Yai Mim, Sambil Tersenyum Bilang Tak Masalah
- Baca juga: Tangis Yai Mim Pecah Dituduh Sahara Lakukan Pelecehan, Pilu Ungkap Mahasiswa sampai Ogah Masuk Kelas
(TribunJakarta/Tribunnews)
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.