Mahfud MD Salut Kinerja Menkeu Purbaya, Singgung soal Hantam Korupsi hingga Kecurangan Pajak

Eks Menko Polhukam angkat bicara soal kiprah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Purbaya (KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU) dan Mahfud (Youtube Mahfud MD)
SALUT MENKEU PURBAYA - Kolase foto Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025) dan Mahfud MD saat bicara di channel Youtubenya @mahfudmd. Terkini, Mahfud memuji kinerja Menkeu Purbaya, melalui X-nya @mohmahfudmd, Senin (6/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Eks Menko Polhukam angkat bicara soal kiprah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Profesor bidang hukum tata negara itu mengapresiasi Purbaya yang penuh gebrakan kendati belum sgena sebulan menjabat.

Seperti diketahui, Purbaya dilantik Presiden Prabowo Subianto menggantikan Sri Mulyani sebagai bendahara negara pada Senin (8/9/2025), atau 28 hari lalu.

Dengan gaya komunikasi blak-blakan bak konoi, Purbaya langsung menyedot perhatian.

Tak hanya, menarik dalam pernyataan, Purbaya juga langsung beraksi mengubah kebijakan keuangan negara termasuk menempatkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke bank BUMN.

Purbaya juga tegas dalam hal perpajakan dan kepabeanan.

Eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menekankan akan mengejar wajib pajak yang memiliki tunggakan jumbo.

Ia juga mengultimatum Direktur Jenderal Bea dan Cukai agar tegas memburu importir ilegal.

Mahfud salut dengan ketegasan Menkeu Purbaya.

"Salut kpd Menkeu Pak Purbaya. Dia tdk membebani rakyat dgn pungutan pajak-pajak baru. Dia sikat korupsi. Dia lakukan efektifitas dan efisiensi di K/L & BUMN. Dia mulai hantam korupsi dan ilegalitas di perpajakan dan kepabeanan. Trs maju, Pak. Bravo," tulis Mahfud di akun X pribadinya @mohmahfudmd, Senin (10/6/2025).

Kejar Wajib Pajak Jumbo

Mengutip Kompas.com, Purbaya menargetkan tambahan penerimaan dari penunggak pajak besar.  

Kementerian Keuangan mencatat ada 200 wajib pajak dengan nilai tunggakan sekitar Rp 60 triliun.

"Dalam waktu dekat akan kami tagih, dan mereka enggak akan bisa lari," tegasnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (23/9/2025).

Untuk mempercepat penagihan, Kemenkeu menggandeng Polri, Kejaksaan Agung, KPK, dan PPATK.

Purbaya menambahkan, strategi ini juga didukung perbaikan sistem Coretax, pemberantasan rokok ilegal, dan stimulus Paket Ekonomi 2025. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved