Perempuan Pendukung Jokowi yang Ancam Turun Demo Hanya Pakai BH Akui Karena 'Caper' ke Polri

Ketua P4, Diana Murni Payapo, mengaku bahwa pernyataan kontroversialnya karena caper dengan Polri.

Dok Puspen Kemendagri dan tangkapan layar Kompas TV
DESAK MABES POLRI - Ketua P4, Diana Murni Payapo mengaku mengungkapkan pernyataan kontroversial demi mendapatkan perhatian dari Mabes Polri. (Dok Puspen Kemendagri dan tangkapan layar Kompas TV). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Organisasi Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4), Diana Murni Payapo, mengaku bahwa pernyataan kontroversialnya yang mengancam turun demo hanya pakai BH dan celana dalam karena 'caper' dengan Mabes Polri

Diana sengaja melontarkan pernyataan yang mengejutkan itu demi aspirasinya didengar oleh Polri

Ia menegaskan bahwa kalimat itu bukan benar-benar ajakan untuk bertelanjang atau beraksi dengan penampilan tak senonoh. 

Ucapannya itu hanya untuk menarik perhatian publik dan pihak kepolisian agar segera menindak Roy Suryo Cs yang menuduh ijazah Jokowi palsu. 

"Jadi begini, kemarin itu secara spontanitas, rasa sakit hati kita ya, rasa kesal karena polisi sampai saat ini belum menetapkan status hukum terhadap Roy Suryo Cs, padahal kan sudah tingkat penyidikan biasanya itu cepat untuk status hukumnya, tapi ini kok lambat sekali," kata Diana seperti dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Jumat (10/10/2025). 

"Saya kan tidak mengatakan kalau kita bertelanjang atau tidak memakai baju. Saya hanya memakai celana dalam dan BH, maksudnya saya membuat kalimat itu biar menjadi perhatian. Buat jebakan, orang-orang yang punya pikiran porno ya mereka menganggap porno. Padahal itu tujuan saya bukan porno," tambahnya.

Diana melanjutkan dengan pernyataan kontroversial dan provokatif itu diharapkan bisa menjadi perhatian polisi. 

Pasalnya, jika disampaikan dengan cara biasa-biasa saja seperti demo konvensional, aspirasinya tak akan didengar. 

"Karena kalau dengan cara menyurat, demo, kayaknya kurang ada perhatian. Makanya kita mesti mencari kata-kata bagaimana yang mendapat perhatian dari publik gitu loh. Dengan kalimat ini kan viral, mudah-mudahan polisi segera menetapkan status hukum bagi penyebar ijazah palsu itu," jelasnya. 

Ia tak memungkiri bahwa ucapannya itu membuat dirinya dirundung di media sosial. 

Bahkan, fotonya diedit dengan narasi seolah-olah benar akan turun aksi dengan BH dan celana dalam. 

"Jadi akhirnya saya dibully jadi gambar saya diedit-edit, seakan-akan bahwa saya itu akan turun dengan BH dan celana dalam. Padahal, ya kalau orang cerdas mengamati kalimat saya, saya akan bilang kita turun dengan memakai BH dan celana dalam. Ada baju, tanpa turun juga tiap hari kita pakai BH dan celana dalam kenapa dia anggap itu porno, tergantung pikiran mereka aja," katanya. 

Gantung BH di tiang

Namun, Diana kemudian meralat ucapannya yang akan turun demo pakai BH dan celana dalam saja.

Ia mengubah bentuk protes mereka ke depan Mabes Polri

Diana berencana berunjuk rasa sembari menggantung BH dan celana dalam di tiang bambu depan Mabes Polri jika pihak kepolisian masih juga lamban dalam penanganan kasus tersebut. 

"Kalau memang sampai Mabes Polri tidak menetapkan status hukum bagi Roy Suryo karena ini sudah terjadi perpecahan di antara anak bangsa, maka kita turun demo sambil menggantungkan celana dalam dan BH di tiang bambu. Ini sebagai bentuk rasa sakit hati kita masalah tidak pernah selesai," kata Diana seperti dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Kamis (9/10/2025). 

Pendukung Jokowi mendesak pihak Mabes Polri agar tidak ragu dan segera memutuskan siapa pihak yang bersalah.

Sejauh ini, Diana menilai sikap Polri terkesan bimbang dalam mengambil keputusan.  

"Sebagai pendukung Jokowi, ya kita kan merasa bahwa, 'Kok Mabes Polri tidak bisa menyelesaikan masalah ini gitu loh. Biar tidak berlarut-larut, kalau Pak Jokowi salah, ya kita silakan disalahkan, gitu loh," katanya. 

"Jadi, tergantung Mabes Polri. Apa mau di SP3, apa mau dilanjut, harus diputuskan supaya tidak bimbang dan tidak terjadi perpecahan," pungkasnya. 

Pendukung Jokowi nekat buat 'aksi gila'

Sebelumnya, seorang pendukung Jokowi belakangan ini melontarkan pernyataan yang mengejutkan jika kepolisian tidak segera menindak Roy Suryo Cs yang selama ini melakukan perundungan terhadap Jokowi

Ia mengancam akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) dengan hanya mengenakan BH dan celana dalam. 

Aksi tersebut disebut sebagai bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. 

"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," ujar perempuan itu dalam sebuah konferensi pers dikutip dari Instagram @kata_hati165. 

Ucapan kontroversial itu pun menjadi viral di media sosial. 

Pernyataan itu langsung menuai reaksi keras dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli. 

Menurutnya, aksi itu justru mempermalukan kaum perempuan. 

Rencana itu pun dinilai bukan sebagai bentuk dukungan yang cerdas terhadap Jokowi

"Bukan Organisasi Perempuan tapi "Gerombolan Ternak" karena hanya ternak yang mau mempermalukan dirinya untuk menjilat junjungannya. Ini namanya pembodohan. Fanatisme yang harus dikecam. Tak boleh dimaklumi. Apalagi dibela," tulis Guntur Romli pada Sabtu (4/10/2025). 

Berita terkait

Baca juga: Tak Kalah Kontroversial, Perempuan Pendukung Jokowi Ini Bakal Gantung BH di Tiang, Desak Mabes Polri

Baca juga: Relawan Ngamuk Roy Suryo Cs Datangi Makam Keluarga Jokowi, Tifa Sindir Termul: Gak Fitnah, Gak Makan

Baca juga: Roy Suryo Cs Datangi Makam Keluarga Jokowi: PSI Murka, Reaksi Gibran Malah Berbeda

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved