Pesan Terakhir Icang Faisal Sebelum Meninggal, Adiknya Nangis: Dia Gak Mau Ngerepotin

"Dulu sih bang Icang wasiatnya, enggak mau ngeberatin keluarga jadi enggak pengin ada tahlilan," imbuh Namora sembari menangis.

Pilu mengenang ucapan Icang, Namora menyebut bahwa almarhum memang tidak mau merepotkan keluarga.

"Dari dulu (Icang) selalu ngomong, apalagi semenjak kejadian dia enggak bisa lihat, dia selalu takut kan dia meninggal. Dia suka bilang 'kalau bisa enggak usah ditahlilin, daripada repotin keluarga'. Dia ngomong enggak mau ditahlilin takutnya keluarga repot, jadi dia enggak mau diadain pengajian, cukup didoain aja," akui Namora.

Tak hanya kabar wafatnya, kekagetan Teh Novi kian bertambah saat mendengar cerita dari keluarga Icang.

Bahwa Icang meninggal dunia dalam kondisi tak wajar dan penuh kejanggalan.

Namora bercerita bahwa keluarga dikabari bahwa Icang sudah meninggal dunia itu pada Sabtu dini hari menjelang subuh.

Katanya, Icang ditemukan tewas di tengah jalan dalam posisi tergeletak.

Sebelum tewas, Icang kabarnya sempat berteriak di TKP hingga didengar oleh warga sekitar.

"Kita juga dapat kabarnya (Icang meninggal) jam 4. Kalau kata orang jam 3 dia (Icang) udah tergeletak, enggak ada yang bantu," ujar Namora.

Diungkap Namora, Icang memang pada Jumat malam sempat dijemput oleh temannya.

"Dia (Icang) pergi sama orang yang kita kenal lah. Saya kan udah lama enggak tinggal sama Bang Icang. Tiba-tiba dapat kabar udah meninggal. Subuh-subuh dikabarin katanya bang Icang udah meninggal," kata Namora.

Kepada keluarga, teman almarhum menyebut Icang meninggal dunia karena kecelakaan.

Tapi setelah melihat jasad Icang, keluarga jadi curiga bahwa kematian Icang karena kecelakaan.

"Bilangnya kecelakaan, tapi kalau dilihat dari lukanya ini bukan. Kata dokter, kuping kirinya yang ngeluarin darah, kanannya yang lecet. Tapi orang bilangnya kecelakaan," pungkas Namora.

Kejanggalan yang paling disorot keluarga adalah tidak menemukan luka lebam atau goresan di tubuh Icang sebagai ciri khas kasus kecelakaan.