Ketegangan Rombongan Jokowi Tiba di Afganistan, Pulang Langsung Sujud Syukur
Kondisi yang mencekam tersebut menghadirkan kesan tersendiri kepada para rombongan sebagaimana yang dituturkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA- Pemerintah Afganistan memberlakukan pengamanan yang sangat ketat kepada rombongan Presiden RI Joko Widodo. Maklum saja, Afganistan tengah dalam kondisi tidak stabil dan bergejolak saat Presiden bertolak ke sana.
Kondisi yang mencekam tersebut menghadirkan kesan tersendiri kepada para rombongan sebagaimana yang dituturkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun twitternya.
Baca: Tebang Pohon Durian Bangun Makam Leluhur, Nenek Saulina Sitorus Divonis Penjara 1 Bulan 14 Hari

Pengamanan ketat mengawal delegasi setibanya di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, sampai Istana Agr tempat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sudah menunggu.
"Sepanjang jalan dari Airport ke Istana Presiden Afghanistan melalui jalan-jalan berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 heli terbang diatas mobil Presiden," cerita Pramono lewat akun twitternya, @pramonoanung.
Dua hari sebelum kedatangan Presiden Jokowi, Kabul memang baru saja mengalami serangan teror bom bunuh diri. Korbannya mencapai 103 orang. Namun, serangan teror itu tak menyurutkan niat Jokowi berkunjung ke Afghanistan.
Baca: Tarik Minat Pembeli Kembang Tahu, Jenderal Boneng Kenakan Seragam Tentara Hingga Sekuriti
Rencana kunjungan ini memang sudah dijadwalkan sejak awal sebagai bagian dari kunjungan Jokowi ke lima negara di Asia. Sebelum ke Afghanistan, Jokowi sudah terlebih dahulu melakukan kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan India.
"Presiden enggak ada takutnya," kata Pramono.
Meski demikian, para pembantu Jokowi tetap merasakan ketegangan harus memasuki negara yang tengah bergejolak. Namun, ketegangan ini justru menghadirkan cerita lucu dan berkesan.
Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, misalnya, sampai lupa membawa baju hangat untuk melawan udara di Kabul yang sedang musim dingin dan tengah turun salju.
"Pak Teten karena tegang, lupa membawa baju untuk udara dingin, dan memakai selimut pesawat untuk menahan rasa dingin dan dipikir ulama dari Indonesia," kata Pramono.
Dalam foto yang dibagikan, tampak Teten mengenakan selimut pesawat sebagai syal dan dikalungkan ke bagian lehernya.
Selain itu, ada juga cerita Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen Suhartono. Setelah kunjungan di Afghanistan sekitar 6 jam selesai, keduanya langsung sujud syukur saat memasuki pesawat kepresidenan.
"Alhamdulillah sudah pulang," kata Pramono.