Jalan Retak di Kompleks Berland Dahulu Bekas Timbunan Sampah

Penyebab retaknya Jalan Kesatrian X, RT 012/RW 003, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, di Kompleks Berlan terungkap.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Aktivitas warga Kampung Berland terganggu menyusul retaknya Jalan Kesatrian X, RT 012/RW 003, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Foto diambil pada Jumat 916/2/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/DION 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima suci

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Kepala Unit Pelaksana Teknis Suku Dinas Sumber Daya Air, Agus Sutono, mengungkapkan penyebab retaknya jalan di Kompleks Berlan, RT 102/RW 003, Kebon Manggis, Jakarta Timur, Jumat (16/2/2018).

"Dahulu lokasi patahan jalan itu adalah tempat pembuangan sampah yang ada di pinggir Kali Ciliwung," ujar Sutono.

"Sepertinya saat jalan tersebut dibuat, sekira 14 tahun lalu, tidak semua sampah dikeruk, masih ada timbunan sampah di sana," ia menambahkan. 

Menurut Sutono, berdasar analisanya resapan air hujan dan air sungai menyebabkan tanah yang mengandung endapan sampah tidak stabil.

Baca: Final Piala Presiden Bali United VS Persija, Waktunya Widodo Cahyono Putri Buat Sejarah Baru

Kemudian tanah yang tidak stabil ini menimbulkan retakan kecil pada jalan dan retakan tersebut bertambah lebar sehingga jalan tersebut menjadi patah.

Analisa Agus Sutono diperkuat dengan pengakuan warga bernama Mulyanto.

Mulyanto menjelaskan awalnya jalan yang bersebelahan dengan Sungai Ciliwung ini retak sekitar tiga minggu hingga satu bulan yang lalu.

Baca: Perbaikan Jalan Retak Matraman di Sisi Sungai Ciliwung, Gubernur Anies: Pakai Pendekatan Natural

"Awalnya hanya retak saja sekitar tiga minggu atau satu bulan yang lalu, kemudian warga berinisiatif menambalnya," ujar Mulyanto.

"Sekira lima hari yang lalu ternyata makin parah retakan tersebut, lalu diaspal kembali oleh petugas," tuturnya.

"Kemudian tiga hari yang lalu ternyata jalan tersebut malah bertambah parah dan patah seperti sekarang ini," jelasnya.

Saat ini jalan yang rusak tersebut sedang dalam penanganan Sudin SDA, Sudin Lingkungan Hidup, dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved