Begini Wujud Pentylone, Narkoba Jenis Baru yang Diungkap Polres Jakarta Barat
"Kita sudah dapat gambarannya kalau ini dikendalikan oleh napi dan masih kita kembangkan," ujar Hengki.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap pengedar pentylone yang tergolong ke dalam narkotika jenis baru.
Penggolongan itu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
Baca: Rombongan Anggota DPRD Sumbar dan Mentawai Dilarang Bule Masuk Kawasan Wisata, Videonya Jadi Viral
"Ternyata ini ditemukan di Jakarta Barat," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi di Mapolres Jakarta Barat, Jalan S. Parman, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (14/3/2018).
Pentylone ini berbentuk bubuk yang dikemas ke dalam bentuk kapsul berwarna kuning dan putih.
Adapun penggunaannya yakni kapsul itu dibuka dan serbuknya dilarutkan ke dalam air mineral untuk kemudian diminum.
"Efeknya mengakibatkan adanya stimulan, halusinasi, euforia berlebihan hingga bisa insomnia," jelas Hengki.
Barang bukti pentylone itu didapat dari pasangan suami istri YY dan NS.
Baca: Kisah Stephen Hawking: Lumpuh dan Gunakan Komputer Untuk Berbicara Hingga Menyalin Otak ke Komputer
Pentylone itu disembunyikan keduanya di lemari kamar keponakannya yang tinggal tak jauh dari rumahnya.
"Ironisnya mereka menyembunyikan barang itu di kamar ponakannya yang masih di bawah umur," ucap Hengki.
Keduanya mengaku mendapatkan barang haram itu dari seorang narapidana yang kini mendekam di Lapas Tangerang.
Baca: Wow, Ternyata Gaji Hakim PN Tangerang yang Ditangkap KPK Berjumlah Puluhan Juta
"Kita sudah dapat gambarannya kalau ini dikendalikan oleh napi dan masih kita kembangkan," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan dari tangan pasangan itu pihaknya menyita 40 butir pentylone.
"Dia ini terima pentylone 350 butir. Namun 310 butir sudah dikirim oleh mereka ke pemesan yang sampat saat ini masih kita buru," tegas Hengki.
