BNN akan Bangun Sistem Pencegahan Narkoba

Guna memberantas peredaran narkoba di Indonesia, BNN turut menjalin kerjasama dengan 12 negara.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Forum diskusi dengan tema 'Pemerintah Serius Tangani Narkoba' di gedung Kekominfo, Gambir, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah sejak lama menggaungkan situasi darurat narkoba di Indonesia.

Pasalnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba tidak hanya menyasar kalangan pesohor, tetapi juga berbagan lapisan msyarakat dari beragam profesi, strata, dan status sosial.

TONTON JUGA

Baca: Saat Antar 8 Bule Jerman, Pria Ini temukan Ular Putih Berukuran Manusia Dewasa

Baca: Ketum PBSI: Kemenangan Marcus/Kevin di All England Terasa Istimewa

Maka dari itu, BNN sebagai pemangku amanat dari pemerintah untuk pemberantasan narkoba ingin membangun sebuah sistem yang baik, ketimbang harus ceramah saja.

"Terkait ceramah-ceramah dalam kerangka pencegahan, yang diberi ceramah tidak hanya diperlakukan sebagai objek, tapi juga sebagai subjek," ujar Kepala BNN Heru Winarko di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Adanya sistem seperti itu, diharapkan masyarakat dengan sendirinya akan menjauhi narkoba.

"Mereka pun bisa mengetahui seperti apa ancaman narkoba. Karena sasaran narkoba juga bisa anak SD, bukan cuma mahasiswa," ujar Heru Winarko.

Guna memberantas peredaran narkoba di Indonesia, BNN turut menjalin kerjasama dengan 12 negara yang hadir dalam sebuah konferensi di Wina, Swiss.

Kerjasama tersebut diharapkan dapat menjalin kolaborasi yang baik demi membendung sindikat narkoba yang ingin masuk ke Indonesia.

Baca: Begini Jawaban Billy Syahputra Saat Melaney Ricardo Tanya Soal Pembinor

Baca: Unggah Video Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Berdansa, Ekspresi Mona Ratuliu Jadi Sorotan Warganet

"Semua pihak menyadari, kalau tidak diberantas bersama-sama, yang jadi korban bukan hanya warga Indonesia, tapi juga warga mereka," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved