Politisi Golkar Sebut Jokowi Butuh Cawapres yang Bisa Selesaikan Janji Politik

"Dia harus menaikkan pertumbuhan ekonomi yang sekarang masih 5,07, dia kan maunya 7 persen," jelas Mekeng.

Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
ISTIMEWA
Presiden Joko Widodo dan Jenderal Gatot Nurmantyo 

Laporan wartawan Tribunnews.com Fitri Wulandari

TRIBUNJAKARTA.COM, SLIPI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih mencari sosok Calon Wakil Presiden untuk Pilpres 2019

Politisi Golkar Melchias Markus Mekeng menjelaskan saat ini Jokowi membutuhkan Cawapres yang bisa memenuhi janji politiknya yang belum selesai.

"Saya yakin pak Jokowi akan mencari partner yang bisa bekerja sama, karena dia kan harus menuntaskan janji-janji politik yang belum selesai," ujar Mekeng, di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018) malam.

Baca: Samsat Jakarta Barat.Masih Menerapkan Sistem Manual

Menurut Mekeng, Jokowi harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai angka 7 persen.

"Dia harus menaikkan pertumbuhan ekonomi yang sekarang masih 5,07, dia kan maunya 7 persen," jelas Mekeng.

Sehingga tentunya membutuhkan pendamping yang ahli dalam bidang tersebut.

Baca: Pengemudi Grab Membawa Papan Iklan Ini, Begini Kesannya

Oleh karena itu, ia menilai cawapres yang paham masalah ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh Jokowi dalam kepemimpinannya di masa mendatang.

"Itu kan butuh pendamping yang punya visi ekonomi yang kuat, jaringan partai juga kuat, supaya bisa back up di parlemen," kata Mekeng.

Saat ditanya apakah sosok pendamping itu merujuk pada nama Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian RI, Mekeng pun tidak menampik.

Ia menegaskan sinyal itu mulai terlihat dari pembicaraan antara Jokowi dan Airlangga mengenai sejumlah sektor.

Baca: Peluang Petani Jadi Pengusaha Kopi Semakin Besar

"Oh iya bisa, itu kan udah disampaikan secara terbuka, mereka juga bicara tentang Wapres, bicara tentang ekonomi, bicara tentang politik," tegas Mekeng.

Lebih lanjut Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu menekankan, bagi partainya, Airlangga merupakan sosok pemimpin yang sangat memahami sektor ekonomi.

Namun ia tetap mengembalikan keputusan terkait siapa cawapres yang tepat untuj mendampingi Jokowi pada pertarungan pilpres 2019.

"Bagi Golkar iya, tapi bagi pak Jokowi kan haknya dia yang menentukan," pungkas Mekeng.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved