Tengah Malam Sandiaga Uno Koordinasi Soal Kemacetan Lalin di Underpass Matraman

"Petugas ada sejak pagi, dari pukul 05.30 WIB, sehingga tidak ada penumpukan dan kebingungan lagi dari masyarakat," katanya.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat melakukan koordinasi dengan Kadishub DKI Jakarta terkait kemacetan yang terjadi di sekitar Underpass Matraman, Selasa (10/4/2018) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau jalur lintas bawah atau Underpass Matraman sekira pukul 22.00 WIB, Selasa (11/4/2018).

Sandiaga datang beserta sejumlah staffnya untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta terkait rekayasa lalin di sekitar Underpass Matraman yang malah menimbulkan kemacetan.

"Tadi sudah saya arahkan kepada Dishub dan Bina Marga bahwa tadi pagi sore justru kemacetan bertambah dari arah timur ke barat (Pramuka Raya ke Proklamasi), ini mngkin karena sosialisasi dari alur baru yang masyarakat belumketahui," kata Sandi kepada wartawan di lokasi.

Dari hasil diskusinya dengan Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Bina Marga, diketahui penyebabkan kemacetan di daerah sekitar jalur lintas bawah Matraman karena separator pembatas yang kurang rapat.

Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat melakukan koordinasi dengan Kadishub DKI Jakarta terkait kemacetan yang terjadi di sekitar Underpass Matraman, Selasa (10/4/2018) malam.
Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat melakukan koordinasi dengan Kadishub DKI Jakarta terkait kemacetan yang terjadi di sekitar Underpass Matraman, Selasa (10/4/2018) malam. (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Untuk mengatasi permasalahan ini, Sandi menginstruksikan agar petugas sudah berjaga disekitar lokasi Simpang Tambak yang menjadi pusat kemacetan sejak pikul 05.30 WIB.

"Petugas ada sejak pagi, dari pukul 05.30 WIB, sehingga tidak ada penumpukan dan kebingungan lagi dari masyarakat," katanya.

Lebih lanjut Sandi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melihat dan mencermati postingan dari Dishub di beberapa media sosial terkait rekayasa lalu lintas.

Hal ini perlu agar masyarakat tidak bingung lagi.

"Akan kami sosialisasikan ke masyarakatan postingan Dishub bahwa ini pengaturan yang baru dan harus di patuhi, jangan mereka panik lalu putar balik, itu malah menambah masalah," kata Sandi.

"Kami ingin masyarakat tidak bingung dan bisa melalui khususnya timur ke barat ini diperlancar lagi," tambahnya.

Sandi juga menjelaskan, seharusnya dengan pembukaan jalan baru ini dapat memperlancar arus lalin, bukan sebaliknya malah menambah kemacetan karena menurutnya volume mobil tetap tetapi badan jalan bertambah.

"Kuncinya secara teori badan jalan bertambah, volume mobil sama, mestinya kalo pengaturan lalin dan petugas bisa mengarahkan dengan baik, optimal sekali ada percepatan," ujar dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved