Kapolres : Sebagian Besar Kejahatan Jalanan di Jakarta Barat Ada Kaitannya dengan Narkoba
Pihak Polres Jakarta Barat menemukan fakta baru terkait perampokan yang dilakukan oleh komplotan supir taksi online gadungan di Jakarta Barat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pihak Polres Jakarta Barat menemukan fakta baru terkait perampokan yang dilakukan oleh komplotan supir taksi online gadungan di Jakarta Barat.
"Setelah dilakukan tes urin ternyata para pelaku positif narkoba," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, Kamis (26/4/2018).
Baca: KPAD Kota Bekasi Prihatin Dugaan Keterlibatan Anak Dalam Kampanye Pilkada Wali Kota
Hal ini menambah catatan keterkaitan antara kejahatan jalanan dengan peredaran narkoba yang selama ini berhasil diungkaap oleh Polres Metro Jakarta Barat.
"Ini catatan untuk kami, karena beberapa kasus 365 (perampokan) yang diungkap Polres Jakbar selalu ada hubungannya dengan narkoba," ungkapnya kepada awak media di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Entah uang hasil kejahatan untuk membeli narkoba atau sebelum melakukan tindak kejahatan mereka mengkonsumsi barang haram tersebut, sehingga berani melakukan tindakan yang menyimpang," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap tiga pelaku perampokan terhadap seorang wanita di wilayah Tambora, Jakarta Barat.
Seorang pelaku bernama LI (27) menyamar sebagai pengemudi taksi online gadungan, sementara dua rekannya yakni SN (23) dan AP (23) bertindak sebagai eksekutor.
Baca: Pengacara Bantah Isu Kehamilan Jennifer Dunn Itu Hamil Nasi
Perampokan ini bermula saat korban yang bernama SS (20) memesan taksi online dari rumahnya di daerah Tambora, Jakarta Barat menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (23/4/2018) sekira pukul 06.00 WIB.
Tidak lama setelah mobil berjalan, kedua orang pelaku yang bertindak sebagai eksekutor menyekap SS dengan menggunakan jaket dan menggasak seluruh barang berharga korban.
Dari tangan korban, pelaku berhasil mendapatkan satu buah telepon genggam, uang tunai, dan perhiasan milik korban.
Selain menggasak harta benda korban, ketiga pelaku juga sempat ingin memperkosa korban, tetapi niat bejat pelaku diurungkan karena korban sedang datang bulan.