Rocky Gerung: Tewasnya 2 Bocah di Acara Bagi Sembako Bukan Hanya Tragedi, Tapi Komedi Pemerintah
Karena sebetulnya anak itu tidak tewas karena antre di Monas, tapi tewas karena porsi negara yang tidak memihak pada orang miskin," tambahnya.
Penulis: rohmana kurniandari | Editor: rohmana kurniandari
TRIBUNJAKARTA.COM - Rocky Gerung turut memberikan pendapatnya perihal insiden di Monas, Gambir, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dikabarkan sebelumnya, dua bocah tewas usai menghadiri acara pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia itu.
Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, pihaknya telah memiliki berkas rekam medis dari dokter RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Jerry menerangkan, dari hasil pemeriksaan RSUD Tarakan, penyebab korban meninggal dunia karena mengalami sengatan panas yang bersuhu tinggi atau heat stroke.
Terutama saat mengantre pembagian sembako.
Karena mengalami hate stroke, korban pun tak bisa bernapas dan tewas.
Menanggapi insiden tersebut, Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya saat menghadiri acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas, Selasa (8/5/2018).
Malam itu, ILC mengusung tema "Tragedi Monas di balik ikhlasnya ibu korban".
Baca: Sule Dikabarkan Digugat Cerai Istri, Begini Terawangan Mbah Mijan
Awalnya, Rocky menyinggung istilah yang disebutkan Karni Ilyas.
"Buat orang miskin, hidup itu adalah tragedi, buat yang berkuasa, hidup adalah komedi," ungkap Rocky Gerung.
Selanjutnya, ia mendiskripsikan tentang Monas, tempat di mana pembagian sembako itu digelar.
"Di tahun politik ini, Monas menyerap seluruh keluh kesah publik," katanya.
Ia menyebut bahwa Monas merupakan ruang publik yang lengkap.
Bahkan, Rocky mengungkapkan insiden di Monas beberapa waktu lalu terdapat nuansa politik.
"Yang terjadi di Monas kemarin adalah tampilan politiknya terlalu terlihat," ujar Rocky Gerung.