Rocky Gerung: Tewasnya 2 Bocah di Acara Bagi Sembako Bukan Hanya Tragedi, Tapi Komedi Pemerintah
Karena sebetulnya anak itu tidak tewas karena antre di Monas, tapi tewas karena porsi negara yang tidak memihak pada orang miskin," tambahnya.
Penulis: rohmana kurniandari | Editor: rohmana kurniandari
"Saya melihat itu bukan sekedar tragedi, tapi komedi dari pemerintah.
Kenapa jadi komedi? karena sebetulnya anak itu tidak tewas karena antre di Monas, tapi tewas karena porsi negara yang tidak memihak pada orang miskin," tambahnya.
Rocky pun menyinggung pemerintah yang menurutnya tidak mengerti arti kemiskinan.
"Kalau misalnya pemerintah mengerti apa artinya kemiskinan dan secara langsung mendatangi pusat kemiskinan, maka nggak ada orang yang akan datang ke Monas," kata Rocky.
Tak hanya itu, ia juga membandingkan antara pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kelihatannya pemerintah pak Jokowi tidak ingin meniru apa yang dilakukan oleh SBY. Bagi-bagi aja cash di situ, blt (bantuan langsung tunai)," ungkapnya.
Tiba-tiba Karni Ilyas memotong argumen Rocky.
"Ini swasta loh, bukan pemerintah loh," kata Karni Ilyas.
Menurut Rocky, keadaan makro politik ekonomi di Negeri inilah yang menyebabkan tewasnya anak tersebut.
"Iya jelas. Jadi yang saya mau terangkan adalah keadaan makro politik ekonomi kita menyebabkan ada yang tewas di Monas.
Setiap kematian warga negara di ruang publik itu harus kita hubungkan dengan gagalnya kebijakan publik," ujarnya.
Menurutnya, persoalan itu bisa jadi debat politik.
"Jadi mulai dari sekarang mesti kita siapkan biar kita tidak sekedar menganggap itu kematian karena soal panas," imbuhnya. (TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)