Densus 88 Dalami Gunting Beracun yang Dibawa 2 Perempuan untuk Menusuk Anggota Brimob
Hal ini dikatakan Wakapolresta Depok AKBP Arif Budiman usai meninjau keamanan di GBI Kamboja Depok.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Dua perempuan yang diamankan karena ingin menusuk anggota Brimob kini berada dalam penanganan Densus 88 Antiteror.
Hal ini dikatakan Wakapolresta Depok AKBP Arif Budiman usai meninjau keamanan di GBI Kamboja Depok.
"Ya sekarang sedang didalami dan ditindaklanjuti oleh Densus 88, tentang kandungan gunting ada racunnya masih didalami Densus 88," kata Arif kepada wartawan, Pancoran Mas, Depok, Minggu (13/5/2018).
Baca: Pasca-Ledakan Bom di Surabaya, Polda Metro Jaya Tetapkan Status Siaga I
Diketahui, dua perempuan DSM (18) dan SNA (24) diamankan polisi pada Sabtu (12/5/2018) karena kedapatan membawa gunting yang digunakan untuk menusuk anggota Brimob.
Sementara, mengenai kabar adanya ledakan granat di GBI Kamboja Depok, Arif menegaskan ledakan bukan berasal dari granat atau pun bom.
Hal ini diketahui usai jajaran Polresta Depok mengecek kondisi GBI Kamboja Depok.
"Kita sudah cek ke TKP langsung, bunyi ledakan itu berasal dari gardu yang meledak. Gardu PLN yang terletak di belakang Gereja Bethel Indonesia sehingga menyebabkan mati lampu," ujarnya.
Baca: Ketua Fraksi PKS: Aksi Bom Teroris di Surabaya Sangat Biadab
Dijelaskannya, ia telah meminta pihak PLN untuk memperbaiki gardu yang meledak tersebut.
Arif mengimbau warga Kota Depok agar tidak merasa khawatir keamanannya terancam.
"Ini bukan merupakan sesuatu yang harus di takutkan, imbauan kepada masyarakat jangan takut, karena kami bersama TNI berusaha menjaga kondusifitas," ujarnya.
Terkait ledakan di tiga Gereja di Surabaya yang diduga berasal dari bom bunuh diri, jajaran Polresta Depok dan TNI akan melakukan penyisiran di Gereja.
Peningkatan penjagaan ini dilakukan untuk menghindari kejadian serupa seperti di Surabaya dan untuk menjamin kenyamanan jemaah yang menunaikan ibadah.
"Kami selalu meningkatkan kewaspadaan seperti yang terjadi di wilayah Surabaya, kita tidak mau terjadi di wilayah Depok kita lakukan penyisiran di Gereja-gereja di wilayah Depok," tutur Arif.