Surabaya Diteror Bom
Bomber Sidoarjo Rakit Bom Via Media Sosial
Disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada akhirnya bagaimana cara para pelaku menciptakan bom.
TRIBUNJAKARTA.COM - Bom yang meledak di Gereja Surabaya sangat menghebohkan masyarakat tanah air.
Bom meledak di 3 rumah ibadah yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja GKI Diponegoro, dan Gereja GPPS Jalan Arjuno.
Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa menit dari titik satu ke titik yang lainnya.
Pihak kepolisian juga sudang mengungkapkan siapa dalam dari pengeboman tersebut.
Satu keluarga sedang menjadi bulan-bulanan di media sosial.
Baca: Jabodetabek Diprakirakan Hujan Lokal Siang Ini, Yuk Bawa Payung!

Belum selesai, ledakan bom kembali terjadi di Polrestabes Surabaya pada Senin pagi (14/5/2018).
Ledakan bom berasal dari kendaraan roda dua.
Ledakan yang terjadi sontak mebuat banyak orang semakin ketakutan dan terkejut.
Gaya baru memakai metode 'keluarga' ini memang sedang menjadi momok semua pihak.
Rentetan demi rentetan fakta mulai terkuak sedikit demi sedikit.
Baca: Simak! Ini yang Terjadi Jika Kamu Konsumsi 2 Telur Sehari

Salah satu pertanyaan besar publik terkait aksi tak manusiawi ini adalah bagaimana cara mereka menciptakan bom tersebut.
Lepas dari lengahnya pengawasan polisi soal bagaimana cara mereka mendapatkan semua barang untuk merakit bom.
Pertanyaan juga tertuju kepada bagaimana cara mereka bisa belajar merakit bom.
Sejauh ini, teroris yang masuk ke Indonesia selalu berjenis perorangan yang mendapatkan ilmu dari pemimpin dan juga jaringannya.
Disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada akhirnya bagaimana cara para pelaku menciptakan bom.
Baca: Dijenguk Kapolri, Anak Pemilik Bom di Sidoarjo: Saya Sering Diajak untuk Berjihad