Kisah Masinis KAI: Memikirkan Korban Tabrakan Hingga Tutup Mata Saat Lewati Tempat Angker

Ia lantas menceritakan standar operasional prosedur saat kereta menemui halangan seperti tabrakan tersebut.

Kompas.com/Setyo Adi
Ilfan Affandi (26), masinis KAI saat ditemui di Dipo Kereta Api Tanah Abang beberapa waktu lalu. Affandi menceritakan suka duka bekerja sebagai masinis saat Lebaran 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bekerja sebagai masinis memberikan pengalaman tersendiri bagi Ilfan Affandi (26).

Salah satunya ketika rangkaian kereta ditabrak kendaraan lain atau orang yang melintas.

"Namanya tempered, ditabrak, bukan menabrak. Kereta kan sudah ada jalurnya. Ini yang sering keliru bahwa kereta menabrak orang atau kendaraan," ucap Affandi yang merupakan masinis kereta api PT KAI DAOP 1 itu saat ditemui beberapa waktu lalu.

Baca: PNS, Penjual Madu Hingga Tukang Cukur Rambut Ditangkap Densus 88 di Probolinggo

Affandi menceritakan saat pertama kali ia berurusan dengan korban tabrakan kereta.

Ia selalu memikirkan orang tersebut.

"Pertama-tama kepikiranlah. Orang tersebut bagaimana kondisinya, apa yang dia pikirkan, tetapi lama-kelamaan ya mau bagaimana jalan terus, sesuai tugas," ucap Affandi.

Baca: Korban Begal Bekasi yang Serang Balik Pelaku Dapat Penghargaan Polisi

Ia lantas menceritakan standar operasional prosedur saat kereta menemui halangan seperti tabrakan tersebut.

Pertama, masinis harus menghentikan kereta untuk memeriksa kerusakan kereta dan melihat kondisi korban.

Geri Oktaviantoro Raharjo (27), asisten masinis dan Ilfan Affandi (26) masiniz kereta api menceritakan tugas dan tanggung jawabnya selama perjalanan kereta api terutama di musim libur Lebaran dan Ramadhan saat ini
Geri Oktaviantoro Raharjo (27), asisten masinis dan Ilfan Affandi (26) masiniz kereta api menceritakan tugas dan tanggung jawabnya selama perjalanan kereta api terutama di musim libur Lebaran dan Ramadhan saat ini (KOMPAS.com/SETYO ADI)

Pengecekan itu tidak memerlukan waktu lama karena masinis harus melanjutkan perjalanan.

Di stasiun berikutnya, masinis melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut.

"Nantinya pihak stasiun akan membuatkan berita acara. Kereta melanjutkan perjalanan, korban tabrakan akan diurus petugas kepolisian," ucap Affandi.

Sementara itu, Geri Oktaviantoro Raharjo (27), salah satu asisten masinis PT KAI yang ditemui Kompas.com, mengaku cukup beruntung belum pernah mengalami peristiwa tabrakan selama ia bekerja.

Tempat angker

Selain harus berhadapan dengan risiko tabrakan saat bekerja, Affandi dan Geri menghadapi berbagai medan perjalanan.

Di antara medan yang mereka tempuh, ada saja yang membuat bulu kuduk mereka berdiri ketika melintasinya.

Keduanya yang kerap bekerja malam melayani rute Jakarta-Cirebon itu bercerita, ada satu lokasi di lintasan tersebut yang membuat mereka bergidik jika melintasinya.

"Kami berdua kalau lewat Stasiun Kaliwedi. Kalau lewat situ maunya tutup mata saja," ucap Geri.

Stasiun Kaliwedi merupakan stasiun kecil yang terletak di Kaliwedi, Cirebon.

Stasiun yang terletak di antara Stasiun Kertasemaya dan Stasiun Arjawinangun ini sudah tidak difungsikan sejak 2002 lalu.

Affandi menyampaikan, ia tak ingin terlalu lama melewati stasiun tersebut karena mendengar cerita yang beredar selama ini mengenai stasiun itu.

"Habis sudah lama tidak beroperasi. Namanya saja Kaliwedi, tetapi syukurlah sampai sekarang belum pernah melihat hal aneh," ujar Affandi.

Affandi dan Geri jadi salah satu tenaga masinis dan asisten masinis yang bersiaga selama libur Lebaran 2018 Juni mendatang.

Asisten Masinis

Selain masinis, ada satu orang lagi yang berada di lokomotif dan berperan penting mengoperasikan kereta.

Ia adalah asisten masinis kereta api.

Geri Oktaviantoro Raharjo (27), salah satu asisten masinis PT KAI menceritakan, banyak yang tidak mengetahui keberadaan asisten masinis.

Kebanyakan warga hanya mengetahui masinis yang berada di dalam lokomotif.

" Asisten masinis itu pekerjaan intinya membantu tugas masinis agar dapat bekerja baik," ucap Geri saat ditemui di depo kereta api Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Geri Oktaviantoro Raharjo (27), asisten masinis kereta api menceritakan tugas dan tanggung jawabnya selama perjalanan kereta api terutama di musim libur Lebaran dan Ramadhan saat ini
Geri Oktaviantoro Raharjo (27), asisten masinis kereta api menceritakan tugas dan tanggung jawabnya selama perjalanan kereta api terutama di musim libur Lebaran dan Ramadhan saat ini (KOMPAS.com/SETYO ADI)

Salah satu tugas penting asisten masinis adalah melakukan tunjuk sebut sinyal selama perjalanan.

Mulanya asisten masinis menunjuk dan menyebutkan sinyal apa yang dilihatnya di jalur perjalanan.
Masinis kemudian akan mengulangi perkataan asisten masinis agar yakin sinyal yang dilihat dan ditunjuk benar.

"Semuanya fokus ke depan. Apalagi malam hari, kami harus tahu letak sinyal tanda di depan apa, jadi mesti konsentrasi penuh," ujarnya.

Bekerja selama ramadan

Geri menceritakan ini adalah pengalaman keempatnya bekerja sebagai asisten masinis selama Ramadhan.

Ayah satu orang anak asal Yogyakarta ini mengatakan, awalnya ia diprotes keluarga karena tidak pernah pulang ketika hari raya Idul Fitri.

"Protes pertama sama keluarga itu ditanyain kenapa tidak pulang-pulang, tetapi pelan-pelan saya beri pendekatan kepada keluarga, akhirnya mengerti," ucap Geri.

Geri mengatakan, selama Ramadan, ia cukup menjaga istirahat dan kesehatan. Pria yang aktif bermain bulutangkis itu kerap bekerja pada malam hari.

"Kerjanya tidak satu perjalanan penuh, ada batas waktunya, empat jam di atas lokomotif. Jadi kalau dari Jakarta pasti berhenti di Cirebon untuk tukaran dengan petugas lain," ujarnya.

Geri tidak sabar bekerja selama libur Lebaran. Ia dan masinis lainnya siap melayani penumpang yang akan mudik ke kampung halaman masing-masing. (Setyo Adi Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengetahui Tugas Asisten Masinis yang Juga Penting dalam Menjalankan Kereta..." dan "Cerita Masinis KAI, dari Tabrakan hingga Melintasi Tempat Angker ",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved