Kisah Hijrah Mantan Rocker Harry Moekti: Sukses dan Mapan, Namun Gelisah

Diceritakan, pada masa keemasan menjadi penyanyi rock era 80-an, Harry mengakui bahwa dirinya sukses dan mapan.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Istimewa
Harry Moekti 

TRIBUNJAKARTA.COM -- Kepergian mantan rocker yang hijrah menjadi dai, Harry Moekti pada Minggu (24/6/2018) menyisakan banyak kenangan bagi banyak orang.

Terlebih bagi sesama rekan pendakwah, Felix Siauw.

Melalui akun Youtubenya pada Minggu (24/6/2018) Felix membagikan kisah hijrah dai yang melambung namanya dari lagu "Ada Kamu" itu.

Diceritakan, pada masa keemasan menjadi penyanyi rock era 80-an, Harry mengakui bahwa dirinya sukses dan mapan.

Baca: Jelang Tahap Uji Coba, BPTJ Terapkan Kebijakan Lalu Lintas Selama Asian Games di Jakarta

Namun, ada hal yang mengganjal hatinya.

"Sekitar tahun 80-an sampai 90-an, itu kalau orang seusia saya atau sezaman dengan itu, tahulah saya orang terkenal, sukses, mapan dalam harta dan karir. Tapi (saya) gelisah, tidak bahagia," ujar Harry.

Dilansir dari TribunJabar.id, Harry pernah mengaku bahwa kegelisahannya dikarenakan dirinya yang terlalu sibuk mengurus duniawi.

Hal tersebut mulai terasa sejak tahun 1993 atau sejak albumnya diedarkan.

Harry mengaku kesehariannya kerap dihantui rasa gelisah karena takut kariernya tenggelam akibat adanya artis-artis atau penyanyi baru.

"Dua bulan kemudian hingga tahun 1995, setelah album itu diedarkan selalu gelisah kemudian saya ada yang menasihati," ujar Harry Moekti saat diwawancarai TribunJabar di Cibabat Park, Kota Cimahi, Senin (14/5/2018).

Kegelisahan tersebut, karena ia kerap berpikir takut disaingi artis atau penyanyi baru yang bisa menyebabkan karirnya waktu itu tenggelam.

"Karena terkenal, saya selalu berpikir kalau ada artis yang lebih hebat bagaimana, kalau saya sudah tidak terkenal lagi bagaimana. Saya selalu berpikir seperti itu," kata Harry.

Baca: 7 Fakta Asih Tewas Usai Lompat dari Mikrolet: Kronologi, Kesaksian Sopir dan Sosok Korban

Melalui video yang diyunggah Felix Siauw, iapun menyatakan sebelum hijrah dirinya senang berbicara dengan nada kencang dan kerap tertawa terbahak-bahak dengan rekannya.

"Kalau ngomong dengan teman-teman dengan suara kencang dan terbahak-bahak. Itulah kehidupan saya. Gelisah juga itu," papar Harry.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved