Bicara Soal Kemiskinan, Istana Minta SBY Lihat Data BPS, Fadli Zon: Jangan Manipulasi Data
SBY menyebut angka kemiskinan di Indonesia meningkat, pihak istana lantas meminta SBY untuk melihat data BPS. Namun Fadli Zon beri sebuah peringatan.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyebut jumlah masyarakat miskin di Indonesia begitu tinggi.
Hal tersebut disampaikan SBY di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Senin (30/7/2018).
• Alasan Angkasa Pura II Hadirkan Hotel Kapsul di Bandara Soekarno-Hatta
Tak sependapat dengan pernyataan SBY, pihak istana lantas angkat bicara.
Mereka meminta SBY untuk melihat data yang telah dikeluarkan oleh Badan Pusat dan Statistik (BPS).
Namun menanggapi hal tersebut, Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon angkat bicara.
Fadli Zon bahkan berani mengingatkan agar tidak memanipulasi data.
• Jenguk Reza Bukan, Uya Kuya dan Istri Tanyakan Kondisi Sel Hingga Menu Makanan
Lantas bagaimana kisah selengkapnya? Mari kita simak.
Pihak Istana Kepresidenan meminta Ketua Umum Partai Demokrat tidak mengeluarkan asumsi soal jumlah orang miskin di Indonesia yang disebut mencapai 100 juta orang.
Istana meminta SBY bicara berdasarkan data.
"Lihat saja data statistik. Kan barusan survei. Jadi ini jangan asumsi," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Pratikno mengatakan, ia tidak hapal berapa jumlah orang miskin di Indonesia saat ini.
• Tanggapi Omongan Susi Pudjiastuti Soal Harga Ayam, Fadli Zon: Apa Sudah Tahu Hidup Nelayan Susah?
Namun, survei terakhir yang dirilis Badan Pusat dan Statistik (BPS) menunjukkan angkanya jauh lebih rendah dari yang disebutkan SBY.
"Lihat saja data statistik, saya tidak hapal angkanya, tapi lihat rilis BPS yang terakhir," kata Pratikno.
BPS sebelumnya mencatat adanya penurunan angka kemiskinan per Maret 2018.