Alasan Angkasa Pura II Hadirkan Hotel Kapsul di Bandara Soekarno-Hatta
"Alasannya yang pertama karena konsepnya yang kekinian dan simpel dan cocok buat traveler," ujar Wayan
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG- Senior Manager Komersial PT Angkasa Pura II, I Wayan Darma mengatakan ada beberapa alasan dan pertimbangan di balik kehadiran hotel kapsul di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Alasannya yang pertama karena konsepnya yang kekinian dan simpel dan cocok buat traveler," ujar Wayan saat ditemui di area Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/8/2018).
Hotel Kapsul yang kekinian tersebut segera diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2018 mendatang.
Menurut dia, konsep hotel kapsul yang akan diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta tersebut sama dengan di bandar udara di negara sakura, Jepang.
"Kapsulnya juga kita datangkan dari Jepang langsung," singkat Wayan
Alasan keduanya yakni, adalah meramaikan area komersil lantai 1 Terminal domestik yang relatif sepi dari pengunjung sejak didirikannya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Pada awalnya area ini tergolong sepi karena jarang dilalui orang. Ini ada di lantai 1, kan orang biasanya dari bawah langsung ke atas. Makanya banyak gerai yang tutup karena sepinya," jelas Wayan.
Hadirnya hotel kapsul di Terminal 3, Wayan berharap bisa mendongkrak penjualan gerai gerai di area tersebut.
Dari segi bisnis, menurut dia, ini cukup menjanjikan mengingat hotel kapsul di area bandara di Indonesia adalah yang pertama kalinya.
"Sementara dari sisi layanan, hotel kapsul ini bisa melengkapi kebutuhan pengguna jasa bandara, para traveler, backpacker akan tempat istirahat sekaligus menginap di dalam Terminal," tutur Wayan.
Deputi Komersial PT Angkasa Pura II Sukesta Ganewati mengatakan konsep hotel kekinian ini dibuat berdasarkan survei kebutuhan pengguna jasa bandara.
Survei itu menyebutkan jika pengguna jasa bandara saat ini membutuhkan tempat istirahat saat menunggu delay penerbangan atau beristirahat sejenak tidak harus tempat yang besar dan mewah.
"Ini cocok untuk para traveler, backpacker atau orang yang menunggu penerbangan berikutnya," jelas dia, Rabu (1/8/2018).
Dari data yang dihimpun, terdapat 120 kapsul tersusun rapi di dalam ruangan seluas 300 meter persegi itu.
Setiap kamar atau kapsul berukuran 1,2 meter x 3 meter dilengkapi berbagai fasilitas yakni, televisi sekaligus siarannya, tempat tidur dan bantal selimut, dua USB Charging port.