Singgung Pelemahan Rupiah, Ratna Sarumpaet Semprot Presiden Jokowi: Gugah Hati Nuranimu
Ratna Sarumpaet semprot Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo soal nilai tukar rupiah yang semakin anjlok.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet berkomentar soal nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang semakin anjlok.
Dilansir dari laman Twitternya pada Rabu (5/9/2018) pagi, Ratna menyampaikan komentarnya.
Tak sekadar berkomentar, Ratna bahkan menyemprot Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.
Ratna mengatakan, masih mau dua periode, pakai akal pikiranmu dan gugah hati nuranimu.
Hingga pukul 08.00 WIB (5/9/2018), postingan Ratna telah diretweet sebanyak 32 kali dan 55 likes.
Ratna bahkan memberikan sebuah pertanyaan kepada publik di cuitannya, apakah masih mau 2 periode.
Berikut cuitan lengkap Ratna Sarumpaet:
"Masih mau 2 Periode? Pakai akal pikiranmu - Gugah hari Nuranimu. Cc: @jokowi," tulisnya.
Sebelumnya, Ratna juga menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengancam pengusaha yang menahan dolar untuk dapat keuntungan.

Ia menuturkan Sri Mulyani tidak cerdas karena mengancam.
"Intelectually tidak cerdas, keblinger deh. Gagal, panik, ngancam2 ....," tulis akun @RatnaSpaet.
Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot.
Bahkan, nilainya sudah menembus Rp 14.800 per dollar atau terendah sejak krisis 1998.
Melansir Kompas.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ia dan Presiden Joko Widodo sudah memberikan tugas kepada jajaran menteri dan pejabat lembaga.
Tugas itu diberikan untuk meredam keperkasaan dollar AS terhadap rupiah.
"Banyak hal tentu detailnya akan dibicarakan oleh menteri keuangan, gubernur Bank Indonesia (BI), menteri perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa.(4/8/2018).
"(Mereka) sudah dikasih pekerjaan rumah (PR) masing-masing," sambung Kalla di kantornya.
• Ustaz Abdul Somad Terima Ancaman, Sederet Tokoh Berkomentar dan Ini Usul Sudjiwo Tedjo
• Sandi Mundur dari Jabatan, Jokowi Diminta Meniru, Farhat Abbas: Dia Lari Dari Tanggung Jawab
Kalla mengatakan, pemerintah sudah menggelar rapat internal terkait dengan pelemahan rupiah.
Pemerintah kata dia, akan berupaya agar rupiah tak terus melemah.
Selain gelontoran cadangan devisa ke pasar uang yang dilakukan BI, upaya penguatan rupiah juga dilakukan dengan berupaya memperkecil defisit perdagangan.
Caranya yakni dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor.
Selain itu, pemerintah juga mengatakan akan berupaya memperbesar komponen lokal dalam berbagai proyek infrastruktur.
Dengan begitu, maka impor alat-alat atau barang-barang proyek tak perlu berasal dari impor.