Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Berdampak pada Ekspor Sarang Burung Walet
Pihaknya berharap kondisi ekonomi global bisa segera pulih agar pemintaan ekspor sarang burung walet pun dapat normal kembali
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang menembus angka Rp 15 ribu berdampak kepada eskportir sarang burung walet di Tangerang.
Hal itu telah dirasakan para eskportir sarang burung walet yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 12, Tangerang sejak dua bulan terakhir
Secretary General Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI), Bambang Irianto menerangkan, pelemahan rupiah terhadap dolar belum memberikan angin sejuk bagi sejumlah eksportir di tanah air terutama di Tangerang.
"Terlebih pada ekspor sektor sarang burung walet. Dimana saat ini permintaan stagnan dan cenderung mengalami penurunan selama dua bulan ini," ujar Bambang melalui sambungan telefon di Tangerang, Kamis (6/9/2018).
• Rupiah Melemah, Pedagang Elektronik di Glodok Menjerit
Menurutnya, hal tersebut dilatarbelakangi oleh ketegangan ekonomi antara China dan Amerika Serikat belakangan ini.
Pihaknya berharap kondisi ekonomi global bisa segera pulih agar pemintaan ekspor sarang burung walet pun dapat normal kembali.
Dirinya pun yakin pasar potensial China sebagai negara peminat terbesar sarang burung walet Indonesia, akan berlanjut di bulan November hingga Desember 2018 ini.
"Penurunan sih sudah sekitar dua bulan lalu. Tapi nanti kita lihat saja menjelang perayaan Imlek biasanya mempengaruhi. Biasanya mereka suka pesan untuk stok di bulan November dan Desember," tutur Bambang.
Menurutnya, penurunan permintaan sarang burung walet ini, tak hanya terjadi di China namun, sejumlah negara konsumer sarang burung walet seperti Vietnam, Hongkong dan negara lainya juga terjadi penurunan.
"Hampir sama sih, seluruh pasar walet jalan ditempat, cenderungnya turun. Selama ini yang paling besar China, dan sangat signifikan penurunannya," ujar Bambang.
Sebagai tindakan antisipasi, pihaknya melalui asosiasi dagang akan melakukan promosi ke sejumlah negara terkait manfaat konsumsi sarang burung walet.
"Rencana dalam waktu dekat-dekat ini ada rencana beberapa target promosi berupa pameran yang kami lakukan, diantaranya di Sanghai dan Beijing," tambah dia.