Warga Binaan Rutan Cilodong Kedapatan Sembunyikan Handphone di Popok Balita

Tujuh handphone itu disita oleh Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Kelas II B Cilodong Depok dalam razia rutin yang digelar pada Senin (11/9/2018) malam.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Pemeriksaan barang pengunjung di Rutan Kelas II B Cilodong Depok, Cilodong, Depok, Jumat (15/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG - Tujuh warga binaan Rutan Kelas II B Cilodong Depok kedapatan memiliki handphone yang disembunyikan dalam sel huaniannya.

Tujuh handphone itu disita oleh Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Kelas II B Cilodong Depok dalam razia rutin yang digelar pada Senin (11/9/2018) malam.

"Semalam dilakukan razia dan penggeledahan di kamar hunian. Hasilnya kita menemukan tujuh handphone yang disembunyikan. Handphone itu kita sita dan rusak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Kepala Rutan Kelas II B Cilodong Depok Bawono Ika Sutomo, Selasa (11/9/2018).

Handphone hasil selundupan dari luar Rutan itu disembunyikan di bawah kasur, tumpukan baju dan tempat tersembunyi lainnya.

Bawono menyebut handphone itu diseludupkan saat waktu kunjungan kerabat ke Rutan dengan berbagai modus.

Modus teranyar adalah menyeludupkan handphone dalam popok yang dikenakan balita dan dibawa saat berkunjung.

"Kemarin ada istri yang menyelundupkan handphone di popok anaknya. Waktu ditanya handphone itu untuk siapa dia mengaku untuk suaminya yang masih menjalani masa tahanan," jelasnya.

Kepala Sipir Rutan Kelas II B Cilodong Depok, Puang Dirham menuturkan razia rutin tersebut juga mendapati beberapa senjata tajam yang sudah dimodifikasi.

Meski tak setajam pisau, senjata tajam hasil modifikasi itu tetap mampu melukai sehingga berpotensi menimbulkan gangguan keamananan.

"Ada beberapa senjata tajam yang diamankan saat razia semalam. Sebenarnya bukan senjata tajam seperti pisau, tapi keperluan sehari-hari yang sudah dimodifikasi sehingga tajam," ujar Puang.

Puang mengatakan, razia yang dilakukan di tiga blok tersebut guna mencegah timbulnya kerawanan dalam Rutan.

Ia menyebut razia rutin akan terus dilakukan mengingat jumlah warga binaan yang mencapai 1.197 tahanan rawan gesekan.

Peringati Tahun Baru Islam, Jajaran Polsek Tigaraksa Silaturahmi dengan Tokoh Agama

Rayakan Tahun Baru Islam, Puluhan Santri Wisata Kampung Tionghoa

Cerita Pedagang Kopi di Kawasan Pantai Ancol, Sepi Pembeli Walau Hari Libur

"Razia akan terus dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kerawanan dalam Rutan. Razia dilakukan secara acak untuk mencegah bocornya informasi. Kemanan pas jam besuk juga akan kita tingkatkan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved