Polemik Impor Beras Antara Mendag dan Bulog, Buwas Kian Tegas Disukai Mahfud MD

Budi Waseso (Buwas) mengatakan Indonesia tak perlu impor beras hingga Juni 2019. Menteri Perdagangan Enggar tak permasalahkan Jika tak ingin impor.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
Youtube/ Kompas TV / KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat diwawancarai di kantornya, Jakarta, Selasa (18/9/2018) dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Polemik beras impor masih menjadi perbincangan belakangan ini.

Hal itu terkait adanya perdebatan soal impor beras antara Menteri Perdagangan Enggartiaso Lukita dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas).

Perdebatan antara Enggar dengan Buwas bahkan telah sampai ke telinga oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi pun diketahui meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk memanggil Buwas dan Enggar.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

"Secepatnya Presiden (meminta) supaya Menteri Koordinator mengundang," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Seperti diketahi bahwa sebelumnya Buwas menganggap saat ini Indonesia belum membutuhkan pasokan beras impor.

Sebab, kata Buwas, stok beras lokal masih melimpah untuk beberapa bulan ke depan.

"Kalau selama itu kecukupannya terpenuhi, tidak perlu impor. Karena kita panennya sekarang, kita simpan," ujar Budi saat menerima Kompas.com di kantornya, Kamis (31/5/2018).

Buwas berujar, satu juta ton beras yang diimpor pun tidak diserap selruhnya.

Suplai bertahap, lanjutnya, tergantung jumlah yang dibutuhkan.

Menurut Buwas, suplai satu juta ton beras tidak terlalu genting karena masa panen dan masa tanam yang produktif.

Jika dalam empat bulan stoknya mencukupi karena ada panen berikutnya, maka tidak perlu impor.

"Yang ada di Bulog hanya cadangan pemerintah yang sifatnya jika terjadi sesuatu, umpamanya ada bencana alam, berati panen gagal, itu kita suplai untuk ketersediaan barang," kata Budi.

"Kalau selama tidak ada masalah, untuk apa menurut saya," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved