Sekretaris Kota Jakarta Timur Ajak Warganya untuk Donor Darah
masyarakat dapat terdukasi mengenai proses donor darah, agar darah yang didonorkan tidak menularkan penyakit atau virus yang berbahaya
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Sekretaris Kota Jakarta Timur Usmayadi, mendorong warganya untuk melakukan donor darah di Palang Merah Indonesia atau rumah sakit.
Hal itu diungkapkannya dalam seminar kesehatan dengan tema 'Peran PMI DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya pencegahan penyakit yang ditularkan melalui transfusi darah'.
“Yuk donor darah dari sekarang, untuk menjadi sehat, niat kita untuk membantu sesama yang membutuhkan serta mendatangkan pahala buat kita, setetes darah kita bisa menyambung nyawa manusia lain," ujar Usmayadi di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Cakung, Jakarta Timur.
Selain itu, ia mengapresiasi diselenggarakannya seminar kesehatan ini, karena sangat baik untuk menambah wawasan para peserta seminar.
Satu diantaranya adalah tentang Uji Saring Nuvleic Acid Test (NAT), sebagai salah satu langkah preventif mendeteksi adanya virus penyebab penyakit pada darah yang didonorkan.
Dimana saat darah didonorkan, maka Alat uji saring NAT mampu mendeteksi keberadaan DNA/RNA virus akan ada window period atau masa jendela yang membuat virus tidak dapat langsung terdeteksi.
"Penjelasannya diberikan oleh narasumber yang ahli dibidangnya agar kita semua mengerti tentang darah yang baik dan apa manfaat uji saring NAT,” ujar Usmayadi.
• (Video) Jokowi Sebut Cetak Sertifikat Tanah Tahun 2017 Lampaui Target
• Unggahan Inul Daratista Direspon Putri Rhoma Irama, Debby Irama: Jujurlah Pada Dirimu Mbak
PLT Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Khofifah Ani mengatakan, bahwa pihaknya mendukung terselenggaranya seminar tersebut.
Karena dengan adanya seminar ini, masyarakat dapat terdukasi mengenai proses donot darah, agar darah yang didonorkan tidak menularkan penyakit atau virus yang berbahaya.
“Jadi jika darah pendonor tidak sehat sebaiknya dilapor ke dinas kesehatan, sudin atau puskesmas sehingga bisa ditindaklajuti dengan upaya pengobatan agar pendonor bisa memberikan darah yang sehat," ujar Usmayadi.