Polemik Ratna Sarumpaet
Beredar Surat Ratna Sarumpaet Soal Permohonan Bantuan Sponsor ke Chile, Begini Faktanya
Beredar surat permohonan Ratna Sarumpaet terkait pembiayaan perjalanan menuju acara Women Playwrights International Conference di Santiago, Chile.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepolisian dan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mengamankan aktivis Ratna Sarumpaet di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Ratna ditangkap pada pukul 20.30 WIB, Kamis (4/10/2018) kemarin.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Victor Togi Tambunan mengatakan, Ratna dicegat di dalam pesawat menuju Chili di gerbang 2E Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Ia hendak terbang menggunakan pesawat Turkish Airways TK 057 dan direncanakan lepas landas pada pukul 21.00 WIB.
Usai penangkapan tersebut, beredar surat permohonan Ratna Sarumpaet terkait pembiayaan perjalanan menuju acara Women Playwrights International Conference di Santiago, Chile.
"Bersama surat ini saya melampirkan sebuah surat undangan (untuk saya) dari "The 11th Women Playwrights International Conference 2018" di Santiago Chile," tulis Ratna dalam surat tersebut.

Disebutkan dalam surat tersebut, Ratna Sarumpaet merupakan anggota senior di konferensi yang rutin digelar setiap tiga tahun sekali di berbagai negara.
"Saya salah satu senior di kongres ini," tulis Ratna.
Tidak hanya itu, Ratna Sarumpaet menuliskan kongres tersebut memiliki peran penting dalam pembebasannya di masa Orde Baru tahun 1997.

"Pada tahun 1997, ketika saya di penjara rezim Orba, para anggota Conference inilah yang secara International menggerakkan tekanan pada presiden Suharto untuk membebaskan saya," ungkap Ratna.
Ia juga mengklaim pernah berhasil memperjuangkan konferensi serupa yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi di Jakarta pada 2007 silam.
"Saya memperjuangkan kehadiran kongres ini di Indonesia dan berhasil. Itu mungkin yang mendorong saya memberanikan meminta kesediaan Bapak (Anies) mempertimbangkan kemungkinan Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi kehadiran saya di Chile, Oktober nanti," pinta Ratna.

Ratna lalu melampirkan surat undangan yang memintanya hadir pada 7 hingga 12 Oktober 2018.
Permohonan itupun disetujui per tanggal 19 Februari 2018 yang dibubuhi tulisan tangan mendukung serta memfasilitasi.
Untuk diketahui, pencegahan keberangkatan tersebut atas dasar Surat No. R/20621/X/1.24./2018/Datro berbunyi Bantuan pencegahan keluar dari Indonesia atas nama Ratna Sarumpaet yang diduga melakukan tindak pidana penyampaian berita bohong melalui media sosial.
"Pada pukul 22.00 WIB Ratna sudah meninggalkan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta menuju Polda Metro Jaya," ucap Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Victor Togi Tambunan.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemprov DKI Jakarta Asiantoro mengatakan, Pemprov DKI pada tanggal 31 Januari 2018 mendapatkan surat permohonan dari Ratna Sarumpaet.
Pada suratnya, Ratna meminta untuk difasilitasi kehadirannya pada acara The 11th Women Playrights International Conference 2018 di Santiago, Chile.
Dalam surat dengan perihal permohonan sponsor tersebut, Ratna Sarumpaet menjelaskan bahwa konferensi tersebut adalah kongres tiga tahunan yang digelar di berbagai negara.
Dalam pengakuannya Ratna mengaku sebagai salah satu anggota senior di kongres tersebut.
“Bu Ratna meminta bantuan sponsor kepada Pak Gubernur untuk mengikuti kegiatan WPI,” ujarnya, Kamis (4/10/2018) malam
Letter of Invitation tersebut dikirimkan ke Ratna tertanggal 17 Oktober 2017.
Dalam suratnya panitia penyelenggara mengundang Ratna sebagai salah satu juru bicara dan ikut membagikan pengalamannya kepada para peserta. Serta mengikuti berbagai kegiatan lainnya.
Surat permohonan tersebut kemudian diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 19 Februari 2018. Kemudian surat tersebut didisposisikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
“Disposisi Bapak Gubernur ke Dinas Parbud adalah difasilitasi dan didukung serta TL (tindak lanjut) sesuai ketentuan,” tambahnya.
Kemudian Asiantoro menyebut oleh pihaknya surat tersebut didisposisikan ke Bidang Nilai Sejarah dan Budaya.
• Ratna Sarumpaet Berangkat Ke Chili Berstatus Utusan Dinas Pariwisata Pemprov DKI
• TERPOPULER - Gibran Komentari Permintaan Maaf Fadli Zon hingga Rizal Ramli soal Ratna Sarumpaet
Kemudian ditindaklanjuti dengan membuat nota dinas ke Biro Administrasi Sekretariat Daerah (ASD) dikarenakan biaya perjalanan dinas merupakan tupoksi Biro ASD.
“Dinas Parbud melakukan pengaturan perjalanan Ratna Sarumpaet sekaligus membantu berkoordinasi dengan pihak panitia Woman Playwrights International. Dan dijadwalkan bu Ratna akan tampil di opening tanggal 7 Oktober 2018,” terangnya.
Geledah Rumah
Kediaman tersangka kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet digeledah polisi pada Jumat (5/10/2018) dini hari.
Kuasa hukum Ratna, Insank Nasaruddin, menyebutkan polisi fokus menggeledah kamar Ratna Sarumpaet.
Meskipun polisi tetap melakukan penggeledahan ke seluruh sisi rumah kliennya.
"Bahwa penggeledahan yang dilakukan penyidik hampir semua di seluruh sisi rumah. Yang paling difokuskan tadi lebih kepada kamar dari ibu Ratna Sarumpaet," ujar Insank, di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan.
"Yang di geledah mulai dari kamar. Tiap kamar di belakang juga dilakukan penggeledahan. Tapi lebih banyak barang yang diambil atau jadi barang bukti lebih banyak di kamar Ibu Ratna Sarumpaet," kata dia.
• Kronologi Ratna Sarumpaet Minta Bantuan Gubernur DKI Ikuti Konferensi Wanita di Chile
• Geledah Rumah, Polisi Banyak Ambil Barang Bukti di Kamar Ratna Sarumpaet
Polisi melakukan penggeledahan selama dua jam di kediaman Ratna Sarumpaet.
Penggeledahan dilakukan di rumah Ratna di kawasan Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan.
Usai penggeledahan, tersangka kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet kembali tiba dan memasuki Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jumat (5/10/2018) dini hari.
Pantauan Tribunnews.com, Ratna tiba sekira pukul 02.48 WIB, dari kediamannya.
Sama seperti ketika tiba pertama kali, ia tetap bungkam dan tak menjawab pertanyaan awak media.