Tanggapan Tetangga: Ratna Sarumpaet Sering Beri Bantuan Sembako Jika Ada Banjir
Seorang warga lainnya yang berinisial RR, dan menuturkan dirinya kaget ketika mendengar kabar Ratna Sarumpaet mengakui berbohong.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Nama aktivis Ratna Sarumpaet, masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat usai mengakui kebohongannya kepada publik.
Diberitakan sebelumnya, akhirnya Ratna mengakui bahwa lebam di wajahnya akibat efek operasi sedot lemak di bagian pipi kiri dan kanannya. Lebam itu bukan akibat dipukuli seperti cerita yang ia karang sebelumnya.
Tak henti di situ, Kamis (4/10/2018) malam Ratna kembali menggegerkan publik, atas kabar penangkapan di Bandara Soekarno Hatta ketika hendak pergi ke Chile.
Atas peristiwa tersebut, ada sejumlah warga di kediaman Ratna yang menyayangkan musibah tersebut bisa terjadi.
Heri seorang warga di lingkungan tempat tinggal Ratna menuturkan, Ratna adalah sosok yang baik dan ramah, serta kerap kali membantu para warga.
"Jadi waktu itu sempat banjir. Nah, dia rajin sekali memberi bantuan seperti sembako, bahkan rumahnya dijadikan posko," kata Heri di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).
Ia pun sangat menyayangkan Ratma harus berbohong, sebab menurutnya Ratna adalah sosok yang baik, dan tidak pernah memiliki masalah dengan warga.
• Diduga Korsleting Listrik, 18 Rumah Hangus Terbakar di Duren Sawit
• Usia 50 Tahun, Ani Jadi Ojek Online untuk Hidupi 3 Anaknya
• Bandingkan Kebohongan Ratna Sarumpaet dan Pencapresan Mahfud MD, Fahri Hamzah Singgung Romahurmuziy
Selain itu ada seorang warga lainnya yang berinisial RR, dan menuturkan dirinya kaget ketika mendengar kabar Ratna Sarumpaet mengakui berbohong.
Menurutnya, Ratna adalah sosok yang baik dan kerap membantu warga sekitar, meskipun jarang terlihat karena kesibukannya sebagai aktivis ditambah terjun ke dunia politik.
Bahkan, RR menuturkan warga akan sangat kehilangan sosok Ratna Sarumpaet, apabila ia berhenti menjadi aktivis kemanusiaan.
"Kasihan namanya tercoreng ya, kalau tidak jadi aktivis lagi karena masalah tersebut, kami akan sangat kehilangan pastinya," tutur RR.